Diancam Dipolisikan PKS soal Reuni 212, Kapitra: Saya Tunggu!

Diancam Dipolisikan PKS soal Reuni 212, Kapitra: Saya Tunggu!

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Selasa, 04 Des 2018 12:46 WIB
Kapitra Ampera (Kanavino/detikcom)
Jakarta - Caleg PDI Perjuangan, Kapitra Ampera, menilai tak ada masalah terkait pernyataannya yang menyebut massa Reuni 212 merupakan suruhan PKS. Kapitra mengutip pernyataan itu dari Presiden PKS Sohibul Iman.

"Emang ada statement-nya (Presiden PKS di media), diperintahkan kader PKS untuk ikut aksi 212, mau lari ke mana, jadi yang fitnah itu dia, nggak usahlah berselimut dengan statement itu dan saya banyak tahu daripada mereka," kata Kapitra saat dihubungi, Selasa (4/12/2018).


Kapitra juga mengaku tak gentar oleh ancaman PKS yang berniat mempolisikannya. Kapitra akan menuntut balik PKS jika dia dilaporkan ke polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biar saya tuntut balik, silakan, saya tunggu. Anda polisikan saya karena itu statement dari ketua umum Anda," ujarnya.


Sebelumnya, Ketua Departemen Hukum dan HAM DPP PKS Zainudin Paru mengaku tak terima atas pernyataan Kapitra yang menyebut massa Reuni 212 merupakan orang-orang partai, termasuk dari PKS. Zainudin Paru segera mempolisikan Kapitra.

"PKS secara institusi akan melaporkan yang bersangkutan ke kepolisian dengan delik fitnah, provokasi, dan ujaran kebencian," sebutnya.

Kapitra Ampera sebelumnya menyebut massa yang hadir di acara Reuni 212 lebih banyak berasal dari pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dia mengatakan PKS memerintahkan kadernya datang ke acara tersebut.

"Iya, itu kan orang partai, orang partai, kan PKS memerintahkan kadernya harus datang. Itu orang-orang semua yang mendukung Prabowo-Sandi. Orang-orangnya itu-itu saja. Jadi itulah kekuatan riilnya di seluruh Indonesia," kata Kapitra kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (3/12).


Saksikan juga video 'Kapitra Sebut Reuni 212 Bermuatan Politis, Gerindra Membantah':

[Gambas:Video 20detik]

(knv/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads