Pria yang akrab disapa Pakdhe Retnawan ini pun mengumpulkan dana dari rekan-rekannya untuk membantu korban gempa. Uang yang terkumpul saat itu, sekitar Rp 4 juta ia antarkan sendiri ke Lombok dengan menggunakan sepeda motor.
"Jaraknya minimal 1.400 km. Berangkat itu 28 Agustus, nyampe Lombok 4 September. Sampai sana, bergabung dengan PMI selama tujuh hari. Pulang tujuh hari, ya hampir sebulan," ujar Pakdhe Retnawan kepada detikcom, Senin (3/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah Lombok, ia kembali tergerak untuk ikut dalam relawan di Sulawesi Tengah saat gempa dan tsunami melanda kawasan tersebut. Di sana ia ikut mendistribusikan bantuan air bersih dan logistik lainnya.
Akses penyaluran bantuan pun tak mudah. Ia harus menyeberangi sungai dengan mobil pikap agar bisa menolong warga yang membutuhkan.
"Kirim bantuan melewati sungai hampir 12 meter (lebarnya). Pakai pikap di sana rental mobil. Biayanya dari rekan-rekan Bali, kirim donasi untuk transportasi," ujarnya.
Beberapa desa yang ia singgahi di antaranya Desa Boi, di Kabupaten Sigi, Tipo di Palu, dan Jono Oge.
Dari kegiatan selama menjadi relawan, ia kemudian tergerak untuk membangun sekolah TK di Lombok dan memberi santunan untuk seorang guru honorer yang kakinya diamputasi karena gempa di Sulteng. Dari kegiatan relawan ini, ia pun membentuk komunitas bernama Relawan Online Indonesia yang terdiri atas para driver transportasi umum berbasis online.
Tonton juga video 'Tegar, Driver Go-Jek yang Kasih 'Kartu Cinta' untuk Penumpang':
(prf/mul)