2018 Jadi Tahun Begal Sadis di Makassar

2018 Jadi Tahun Begal Sadis di Makassar

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Senin, 03 Des 2018 14:13 WIB
Pelaku begal yang menebas tangan Imran. (Opik/detikcom)
Makassar - Beberapa kasus pembegalan di Kota Makassar selama 2018 cukup menyita perhatian masyarakat. Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto menyebut tahun ini kasus begal terbilang sadis.

"Sebenarnya tidak meningkat, cuma ini lebih sadis. Potong tangan itu luar biasa," kata Danny saat ditemui detikcom di sebuah tempat makan di Jalan Serigala, Makassar, Senin (3/12//2018).

Danny mengatakan salah satu penyebab maraknya kasus begal di Makassar adalah waktu masyarakat mengumpulkan uang bertepatan dengan orang-orang yang juga membutuhkan uang sehingga kebutuhan pun meningkat saat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya para begal ini ada kebutuhan pesta menjelang tahun baru ini, maka meningkat kebutuhan. Saat bersamaan, uang itu terkumpul. Nah, kebutuhan meningkat dan kejahatan meningkat," terangnya.


Oleh karena itu, pihaknya akan melawan para begal dengan segala cara. Termasuk melibatkan pejabat setingkat RT dan RW untuk menjadi intelijen khusus yang bekerja sama dengan kepolisian.

Meski kejahatan begal terbilang sadis tahun ini, pengungkapan kejahatan ini terbilang cepat, bahkan dalam hitungan hari. Dia membandingkan kasus serupa di daerah lain yang belum terungkap.


Sebelumnya, beberapa kasus pembegalan yang terjadi di Makassar terbilang sadis. Kasus terakhir terjadi pada Imran (19). Imran harus kehilangan tangan kirinya setelah dipotong begal saat hendak merampas handphone miliknya.

Polisi berhasil menangkap pelaku dan memberikan hadiah tembakan di kedua kakinya karena hendak kabur saat hendak ditangkap.


Simak Juga 'Senangnya Korban Begal Saat Motornya Dikembalikan':

[Gambas:Video 20detik]


(fiq/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads