"Jangan jadikan umat untuk mengumpulkan dukungan," kata Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, saat dimintai tanggapan oleh detikcom, Senin (3/12/2018).
Ngabalin lalu menyinggung soal ceramah Habib bahar yang menyinggung Jokowi. Dia menilai Habib Bahar telah menggunakan narasi yang tak tepat saat berceramah menyinggung Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngabalin menuturkan, jika Habib Bahar ingin mengkritik pemerintah, ada berbagai cara yang santun yang bisa dilakukan. Menegur dengan cara menghujat, sambung Ngabalin, justru menunjukkan tingkat intelektualitas Bahar bin Smith sebagai ulama.
"Kalau mau tegur dengan kritik, dialog dan lain-lain. Banyak sekali para senior, habaib yang santun, enak didengar, orang mau terima kalau mereka berikan tausiah karena enak diterima. Bukan zamannya lagi menghujat. Sayang loh, kelihatan kadar ilmunya," ucap Ngabalin.
Sebelumnya, ceramah Habib Bahar yang menyebut 'Jokowi kayaknya banci' viral di media sosial. Habib Bahar menjelaskan, ucapannya itu berdasarkan apa yang terjadi saat aksi 411.
"Ketika 411, aksi 411, jutaan orang Islam, ribuan ulama, berkumpul di depan Istana menemuinya. Justru para ulama ditembak gas air mata, presidennya kabur dan lari. Saya berkata karena ketidakrelaan saya saudara-saudara saya itu dizalimi," jelas Habib Bahar saat berorasi di Reuni 212, Monas, Minggu (2/12).
Simak video 'Habib Bahar Beberkan Kasus 'Jokowi Banci' di Reuni 212':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini