"Saya sebagai caleg tidak bisa mundur sesuai peraturan KPUD. Namun kami para caleg pastinya kecewa yang sudah membentuk tim perlawanan dengan nama PAS Lantang yang setia mengikut ijtimak ulama ke-2 dan menjalankan amanat umat islam yang percaya terhadap partai berlandaskan syariat islam," kata Novel saat dihubungi, Sabtu (1/12/2018).
Menurut Novel, Yusril telah berkhianat pada PBB terutama pada para caleg yang menaruh harapan saat masuk ke PBB akan mendukung calon penantang Prabowo-Sandiaga dan mengikuti ijtimak ulama ke-2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kejutan di Pertemuan Jokowi-Yusril |
"Saya tidak kaget, cuma langkah YIM menambah kejelasan saja bahwa YIM telah sangat berkhianat kepada PBB, khususnya kami para caleg yang ketika masuk ke PBB harapan kami ganti presiden dan juga mengikut ijtimak ulama ke-2," ujar Novel.
Akan tetapi, Novel menyayangkan keputusan Yusril, yang menjadi pengacara capres nomor urut 01 yang juga Presiden Jokowi. Justru sebaliknya, menurut Novel, Yusril terkesan mengkritik kubu Prabowo.
"Namun malah jadi lawyer Koruf (Jokowi-Maruf) katanya urusan pribadi profesionalisme sebagai lawyer namun ijtimak ulama ke-2 dikritisi dan Prabowo pun dikritisi juga. Wah, ini contoh seburuk-buruknya pemimpin," ucap Novel.
"Padahal kami tertarik dengan PBB selain ganti presiden juga partai islam dan pernyataan Yusril mengkritisi Jokowi sangat tajam sehingga membangun kepercayaan dan simpati kita untuk bergabung dan isu isu upaya Yusril merapat ke Koruf dibantahnya sendiri, baik di media maupun secara pribadi dan kepartaian, namun ternyata janji itu diingkari sendiri demi kepentingan dirinya dan gerombolannya."
Sebelumnya, Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyebut sikap partainya saat ini belum resmi memberikan dukungan di Pilpres 2019. Namun ia memberi isyarat PBB akan mendukung Jokowi.
"Insyaallah, kan sudah sama-sama," kata Yusril di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/11).
Yusril mengatakan arah dukungan PBB di pilpres akan disampaikan pada Januari 2019. Yusril juga membawa map berlogo PBB saat bertemu dengan Jokowi.
"Ya bukan lagi penjajakan, sudah lama. Sudah lama dibicarakan, dibahas sejak lama. Kemarin dalam pertemuan rapat komite pemenangan pemilu, jadi diundang semacam Bappilu-nya di semua provinsi di seluruh Tanah Air dan juga ketua DPW dan tidak ada satu pun yang menolak langkah yang saya tempuh," kata pengacara Jokowi pada pilpres ini.
Saksikan juga video ' Blak-blakan Yusril Ihza: Dulu Prabowo Kini Jokowi ':
(yld/jor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini