"Sudah jelas YIM mempertegas kemunafikan dan kezaliman dan menjalankan politik mungkarnya dengan menipu umat Islam, kader, dan calegnya," kata Novel saat dihubungi, Jumat (30/11/2018).
"Kalau memang sudah lama menjalin kepentingan politik dengan Jokowi seharusnya jujur dong, sampaikan kepada para kader dan caleg yang mau bergabung sehingga kami tidak merasa ditipu mentah-mentah dengan mempermainkan janji-janjinya," imbuh dia.
Novel mengatakan dirinya dan sejumlah kader PBB yang sejak dulu menangkap gelagat aneh Yusril telah menyiapkan langkah untuk melakukan perlawanan. Ia menyebut sudah membentuk tim bernama 'Pas Lantang', yang merupakan akronim dari 'Prabowo-Sandi Partai Bulan Bintang'.
Juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 itu menilai Yusril mengkhianati pendiri Partai Bulan Bintang jika melabuhkan dukungan ke Jokowi. Novel menyebut Yusril menjual murah PBB demi kepentingan pribadi.
Baca juga: Ini yang Dibahas Jokowi dan Yusril di Istana |
"Kami masuk PBB adalah memang partai Islam yang tidak mungkin menjadi pendukung kelompok yang mendukung penista agama dan kriminalisasi ulama yang sudah melenceng dari amanat para pendiri PBB yang dengan menjual PBB dengan murah yang saya duga demi kepentingan pribadi dan kelompoknya," tegasnya.
Ketum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyebut sikap partainya saat ini belum resmi memberikan dukungan di Pilpres 2019. Namun ia memberi isyarat PBB akan mendukung Jokowi.
"Insyaallah, kan sudah sama-sama," kata Yusril saat bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, hari ini. (tsa/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini