Tangan Putus Ditebas Begal, Irman: Sudah Tak Bisa Disambung Lagi

Tangan Putus Ditebas Begal, Irman: Sudah Tak Bisa Disambung Lagi

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Selasa, 27 Nov 2018 16:20 WIB
Imran, korban begal. (taufik/detikcom)
Makassar - Imran (19) menjadi korban sadis begal di Makassar, Sulsel, yang menyebabkan tangannya terpotong. Imran kini menjadi cacat seumur hidup setelah tangannya tidak bisa disambung lagi.

"Sudah dioperasi tanganku. Tapi tangannya sudah tidak bisa disambung lagi," kata Imran saat berbincang dengan detikcom di RS Awal Bros, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (27/11/2018).

"Sudah tidak bisa disambungkan lagi karena saat dioperasi sudah lewat satu jam. Apalagi tanganku sempat jatuh di jalan," ungkapnya.

Imran sempat tertawa sedikit saat menceritakan soal jatuhnya potongan tangan itu di jalan. Setelah tiba di rumah sakit dan mendapatkan perawatan intensif, Imran sempat meminta kawannya, Khairul, mencari tangannya yang terjatuh untuk segera disambungkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi karena sudah ditemukan polisi dan warga makanya susah diambil. Khairul diminta polisi bawa dokternya ke sana kalau mau ambil tangan saya itu," terangnya sambil menyebut lokasi jatuhnya potongan tangan miliknya tidak jauh dari lokasi pembegalan.

Meski anggota badannya tidak lagi utuh, Imran belum memikirkan menggunakan alat bantu pengganti tangan kirinya yang terpotong.

"Belum tahu. Intinya, sembuh dulu dan pelakunya tertangkap oleh polisi secepatnya," ujar Imran.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan pihaknya masih terus mengejar pelaku pembegalan itu. PIhaknya berupaya mengumpulkan saksi dan bukti-bukti.

Wirdhanto juga membantah kabar yang beredar di media sosial soal pelaku pembegal Imran telah tertangkap.

"Belum (tertangkap). Masih dalam tahan penyelidikan mas," kata Wirdhanto saat dimintai konfirmasi terpisah. (fiq/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads