"Apabila ada korban belum teridentifikasi, bagi kami tidak ada masalah karena kami sudah mengetahui ahli waris dari korban dan kami tetap siap untuk menyantuni keluarga korban yang belum teridentifikasi. Karena sudah jelas data manifes dan sudah diketahui," Direktur Utama PT Jasa Raharja Budi Rahardjo dalam konferensi pers di Kantor Pusat Jasa Raharja, Jakarta, Rabu (21/11/2018).
Dia mengatakan, sampai saat ini, tercatat ada 107 korban yang sudah teridentifikasi. Seratus di antaranya telah mendapatkan santunan dari Jasa Raharja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diketahui, ada satu penumpang yang tidak terdapat dalam manifes. Meski begitu, hal itu masih dapat dibuktikan dengan dokumen dari pihak terkait yang dapat menguatkan kebenaran data korban.
"Hal itu tidak ada masalah karena kami telah meminta penegasan kepada pihak manifes yang ada kemudian kita juga sudah menghubungi perusahaan tempat korban bekerja, dan kita sudah dapat pernyataan resminya," ujar Budi.
"Jadi kami tidak ragu lagi terhadap kebenaran yang tadinya tidak tercatat dalam manifes," tegasnya.
Budi juga mengatakan sejak awal jatuhnya pesawat Lion Air, pihaknya bersama instansi terkait mendirikan 5 posko bencana. Hingga saat ini satu posko masih dibuka untuk memantau proses identifikasi korban di posko RS Polri Kramat Jati.
Baca juga: 3 Korban Lion Air Kembali Teridentifikasi |
"Sampai hari ini yang masih kami buka posko itu di RS Polri Kramat Jati. Selain itu posko-posko lainnya sudah ditutup. Namun meski sudah penutupan, kami masih memantau terhadap progres identifikasi jenazah yang dilakukan DVI," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Basarnas telah menghentikan pencarian korban pesawat Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat. Keputusan diambil setelah melakukan rapat koordinasi dan evaluasi hasil pencarian selama masa perpanjangan operasi. (prf/ega)