"Siapa yang menyarankan dia memotong kelamin agar bisa masuk surga? Kita harus runut dulu mulai dari sini," kata dosen psikologi klinis Universitas Negeri Makassar (UNM), Widyastuti di Makassar, Sulsel, Senin (19/11/2018).
Berdasarkan pengalamannya, biasanya seorang pasien akan menyebut ada suara-suara yang menuntunnya agar memotong kelamin. Jika masuk dalam tahap ini, Widya menganjurkan agar IS segera dibawa ke psikiater.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini biasanya kontak dengan realitas sudah tidak nyambung lagi," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Widya menyebut kemungkinan ada tekanan-tekanan yang dialami IS sebelum nekat melakukan aksinya. Apalagi setelah berada di dalam tahanan, tekanan itu semakin bertambah besar.
Kemungkinan lainnya, kata Widya, adalah soal pemotongan kelamin IS. Widya mempertanyakan ada apa dengan alat kelamin IS sehingga pemiliknya sendiri ingin membuangnya.
"Kenapa dengan alat kelaminnya itu harus dibuang? Kenapa harus dipotong dulu supaya bisa masuk surga seperti alasan yang disampaikannya," ungkapnya.
Karena itu, dia berpesan, IS butuh pendampingan psikolog untuk bisa mengatasi masalahnya. IS diminta lebih banyak berbicara dengan pendamping untuk mengungkapkan kegundahannya. (tfq/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini