"Ada empat rumah yang roboh dan barang-barangnya hanyut dibawa banjir di Desa Kumbang, Syamtalira Aron. Saat tanggulnya jebol, warga di bantaran sungai itu tidak sempat lagi mengevakuasi barang milik mereka," kata Kabag Ops Polres Aceh Utara AKP Iswahyudi kepada detikcom, Sabtu (17/11/2018).
Menurut Iswahyudi, tanggul jebol diperkirakan pukul 10.00 WIB. Lebar tanggul yang jebol sekitar 10 meter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas yang datang tidak sempat membantu mengevakuasi rumah warga yang roboh akibat jebolnya tanggul tersebut karena airnya sangat deras. "Airnya sangat deras. Kami tidak bisa membantu mengevakuasi barang warga karena tanggul yang jebol sangat dekat dengan rumah warga," sebut Iswahyudi.
Selain Desa Kumbang, ada tiga desa lain, yakni Desa Tengoh, Desa Blang, dan Desa Mesjid, dengan jumlah korban sebanyak 215 keluarga yang menjadi korban tanggul jebol.
Sementara itu, ada dua rumah warga yang roboh akibat jebolnya tanggul Desa Mancang, Aceh Utara. "Ada dua rumah warga yang rusak dan hanyut karena jebolnya tanggul," kata salah seorang warga, Yusuf Hasan, kepada detikcom.
![]() |
Dia menyebutkan tanggul itu jebol sudah beberapa kali. Namun pemerintah tidak peka terhadap tanggul tersebut sehingga, jika air sungai meluap, tanggul tidak sanggup menahannya dan selanjutnya jebol.
"Akibatnya, ratusan rumah di delapan desa terkena dampak jebolnya tanggul tersebut. Pemerintah harus lebih serius lagi menanggapi persoalan tanggul ke depannya," ujar Yusuf. (aan/aan)