Seperti diungkapkan Asep Supriatna (40), salah seorang penjaga pos pendakian Gunung Guntur, Kampung PLP Citiis, Pasawahan, Tarogong Kaler, tempat Haris ditangkap polisi. Asep mengaku sempat berbincang dengan Haris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rabu itu Haris datang sekitar pukul 10.00 WIB. Saat datang, menurut Asep, Haris berciri-ciri menggunakan kaus, celana pendek, dan bersandal jepit.
Haris mengaku tengah menunggu temannya. Sejak kedatangannya hingga malam, ia menghabiskan waktu beristirahat di saung. Selepas azan Isya, sambung Asep, Haris sempat turun untuk membeli pulsa.
Tak lama setelah itu, Asep mengaku ditelepon pedagang pulsa dan ditanyai soal keberadaan Haris dan bertemu dengan sejumlah orang yang menjelaskan bahwa Haris merupakan pelaku pembunuhan. Ia dan para pendaki lain diminta menjaga Haris agar tidak kabur dengan cara mengajaknya ngopi bareng.
Tak lama berselang, Haris diciduk polisi. Menurut Asep, Haris sempat mengelak saat disebut dialah yang membunuh satu keluarga di Bekasi. Namun Haris diam saat diperlihatkan barang bukti keterlibatan dirinya.
"Jujur saya kaget. Kalau dari awal saya tahu kalau dia ini penjahat, pasti akan langsung saya dan warga di sini tangkap," pungkasnya.
Simak Juga 'Polisi Cari Linggis, Alat Pembunuhan di Bekasi':
(rvk/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini