"Beliau seorang ulama besar. Beliau juga sudah lama di dunia politik. Jadi beliau tahu betul. Saya berkeyakinan beliau bisa mengisi kekurangan dan kekosongan pada Pak Jokowi. Saya berkeyakinan pasangan ini pasangan ideal dan tidak akan menurun elektabilitasnya," kata Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono di Gedung Dewan Harian 45, Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018).
Sebelumnya, Ma'ruf menjelaskan istilah 'buta-budek' yang sempat dilontarkannya. Dia menjelaskan maksud 'buta-budek' itu merujuk pada pihak yang tak bisa melihat prestasi pemerintahan Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf menegaskan dirinya tidak sedang menyinggung kaum difabel terkait diksi 'budek-buta'.
"Nggak menyinggung mereka kok minta maaf, begimana. Kecuali saya menyinggung. Saya nggak menyinggung siapa-siapa," tegas Ma'ruf di Kediaman Ma'aruf Amin, Jalan Situbondo Nomor 12, Jakarta Pusat, Rabu (14/11). (dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini