"Bagi kami, 'genderuwo ekonomi' tecermin dari pernyataan para politisi yang selalu menakut-nakuti rakyat dengan narasi yang pesimistis dan ketidakpastian ekonomi yang sebetulnya tidak sesuai dengan fakta objektif yang dihadapi masyarakat," kata juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily, dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (13/11/2018).
Baca juga: Sandiaga Uno: Waspadai Genderuwo Ekonomi! |
Ace memberi contoh soal narasi pesimistis itu. Dia mengungkit masalah tempe hingga harga makanan di negara lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, kata Ace, narasi tersebut tidak sesuai dengan fakta. Presiden Jokowi, lanjutnya, telah turun langsung ke pasar untuk mengecek klaim-klaim tersebut.
"Pak Jokowi telah melakukan pengecekan langsung di pasar untuk memastikan harga-harga kebutuhan pokok itu apakah sesuai dengan yang dituduhkan. Ternyata kenyataan tidak. Harga-harga stabil sebagaimana data inflasi yang selalu terkendali selama pemerintahan Jokowi," ucap politikus Partai Golkar itu.
Bagi Ace, menyampaikan pandangan politik yang berbeda dalam melihat situasi saat ini merupakan hal yang lumrah dan menjadi bagian dari proses demokrasi. Namun Ace mengingatkan satu hal.
"Menciptakan ketakutan ekonomi sangat membahayakan bagi rakyat itu sendiri. Kami tahu bahwa tujuan dari narasi itu adalah bagian dari mencari simpati rakyat. Namun apakah harus dengan cara begitu kita ingin mendapat simpati rakyat yang justru merugikan rakyat itu sendiri?" katanya.
"Pernyataan yang negatif yang pesimistis yang disampaikan secara berulang-ulang bisa jadi akan menjadi kenyataan. Pernyataan itu akan dimanfaatkan oleh para spekulan pasar untuk meraih keuntungan ekonomi. Akibatnya, harga-harga akan naik di pasar tradisional dan akhirnya rakyat akan rugi. Pedagang pasar di pasar tradisional akan merasakan dampaknya. Jadi sekali lagi janganlah kita menggunakan narasi ketakutan hanya semata-mata untuk kepentingan politik jangka pendek. Terlalu besar pertaruhannya untuk kepentingan rakyat," sebut anggota DPR itu.
Sebelumnya diberitakan, Sandi menyebut 'genderuwo ekonomi' sangat berbahaya. Karena itu, dia meminta semua pihak waspada. Genderuwo ekonomi, kata Sandi, membuat harga-harga melangit hingga lapangan pekerjaan semakin sulit didapat. Sandi juga memerinci ciri-ciri 'genderuwo' itu.
"Dan ini menggerogoti ekonomi kita sehingga ekonomi kita lemah, tidak mandiri, dan tergantung terhadap faktor eksternal. Jadi 'genderuwo ekonomi' ini memang harus dienyahkan, baik sebagai operator ekonomi yang bertindak sebagai genderuwo dan politisi yang mem-backup-nya," terang Sandi.
Saksikan juga video 'Jokowi Ungkap Politik Genderuwo, Ini Reaksi Eggi Sudjana':
(gbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini