detikcom mendapatkan foto boarding pass palsu yang digunakan para korban dari Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Edy Kuswoyo. Dalam foto tersebut, tampak tiket dengan background putih dengan nama penumpang tertulis 'ID PELAMAR ON PT KAI PERSERO'. Edy kemudian menjelaskan perbedaan tiket palsu dengan yang asli.
"Dari kertasnya saja sudah pasti ketahuan palsu. Ini dasarnya yang palsu itu putih, sudah jelas banget. Kalau ini (asli) nggak, ada pink-nya, ada tulisan PT Kereta Api Indonesia. Kemudian seperti 'ID Pelamar' itu tidak ada. Tidak pernah," jelas Edy saat ditemui di kantornya, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (12/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kemudian keretanya apa itu disebutkan di situ ada nomor keretanya, kemudian pemberangkatan di sini itu jelas banget sudah palsu. Ini nomor gerbong malah, bukan nomor kursi. Ini kode booking harusnya huruf dan angka enam digit. Ini (yang palsu) angka semua. Kemudian tipe, nggak pernah ada tipe penumpang itu 'Rekrutmen PT KAI' nggak pernah ada kayak gitu," paparnya.
Tiket tersebut juga menggunakan susunan nomor acak untuk identitas yang seharusnya berisi nomor KTP, SIM, atau ID pegawai. Barcode juga diketahui palsu karena tidak bisa di-scan oleh petugas saat penumpang akan boarding.
"Ini kan sudah jelas-jelas palsu. Kalau orang yang sering naik kereta api, pasti akan tahu," tegas Edy.
Sebelumnya, 128 orang jadi korban penipuan rekrutmen PT KAI. Korban membayar Rp 5-20 juta untuk pendidikan pelatihan calon pegawai PT KAI di Yogyakarta.
Para korban diamankan di Stasiun Gambir pada Minggu (11/11). Mereka kedapatan menggunakan tiket palsu KA Argo Lawu yang dijadwalkan berangkat pukul 20.15 WIB. (rna/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini