3 Orang Diamankan Terkait Dugaan Transfer BBM Ilegal di Priok

3 Orang Diamankan Terkait Dugaan Transfer BBM Ilegal di Priok

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Senin, 12 Nov 2018 16:32 WIB
KM Nusantara dan Kapal SPOB Michael 6 yang ditangkap Bakamla. (Lisye Sri Rahayu/detikcom)
Jakarta - Bakamla menangkap dua kapal yang diduga hendak mentransfer BBM ilegal di Perairan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tiga orang turut diamankan terkait kasus ini.

"Masih diperiksa dan dimintai keterangan terkait dengan kapal Michael 6 ada tiga orang. Nakhoda inisial S, mualim inisial H, dan kepala operasional inisial I," ujar Komandan KN Belut Laut 4806 Kompol Heni Mulyono kepada wartawan di atas kapal Self-Propelled Oil Barge (SPOB) Michael 6 di Teluk Jakarta, Jakarta Utara, Senin (12/11/2018).

Komandan KN Belut Laut 4806, Kapten Heni Mulyono.Komandan KN Belut Laut 4806, Kompol Heni Mulyono. (Lisye Sri Rahayu/detikcom)

Penangkapan terjadi pada Sabtu (10/11) malam dari hasil patroli KN Belut Laut 4806. Kapal SPOB Michael 6 terlihat bersandar ke KM Nusantara Bersinar, yang dinakhodai Eko Yulianto. Saat pemeriksaan, awak kapal tidak bisa menunjukkan dokumen resmi mengangkut BBM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Pada saat diperiksa, dia tidak bisa menunjukkan dokumen kapal ataupun muatan berupa HSD lebih-kurang 50 ton," kata Heni.

Bakamla menemukan adanya 50 ton BBM jenis High Speed Diesel (HSD) di kapal SPOB Michael 6. Bakamla masih menyelidiki dugaan transfer BBM ilegal dari kapal SPOB Michael 6 ke KM Nusantara Bersinar.

"Untuk saat ini memang masih tengah pendalaman. Apakah kapal ini tengah melaksanakan transfer ke KM Nusantara Bersinar, itu masih pendalaman oleh tim kami dari Bakamla," jelas Direktur Operasi Laut Bakamla Laksamana Pertama Syawal Embun di lokasi yang sama.

Direktur Operasi Laut Bakamla, Laksamana Pertama Syawal Embun.Direktur Operasi Laut Bakamla Laksamana Pertama Syawal Embun. (Lisye Sri Rahayu/detikcom)

Saat diperiksa, kata Syawal, kapten kapal SPOB Michael 6 membuat pernyataan bersalah. "Mereka cukup kooperatif, khususnya yang kapal Michael 6 ini. Cukup kooperatif memberikan informasi kepada tim pemeriksa. Dan juga kapten dari Michael 6 ini sudah membuat pernyataan bahwa memang melakukan kesalahan," terangnya. (dkp/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads