"Lihat masterplan, itu kan gambarnya memang mencapai sana. Jadi memang dulu kan tidak ada bioskop juga, jadi kan ingin dikembalikan fungsinya lah, ekosistemnya tetap berjalan untuk kesenian," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Asiantoro di TIM, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018).
Asiantoro mengatakan sudah berkoordinasi dengan penyewa gedung bioskop tersebut. Dia memastikan tidak ada masalah dalam menghilangkan bioskop tersebut.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asiantoro mengatakan revitalisasi TIM direncanakan dibangun dalam dua tahap melalui BUMD Jakarta Propertindo. Tahap pertama tahun 2019 akan menghabiskan biaya sekitar Rp 500 miliar, sementara tahun berikutnya menelan biaya Rp 1,3 triliun.
"Ya nanti dua tahun," sebutnya.
Dia menjamin nantinya TIM akan terbuka bagi seniman. Nantinya akan ada tim gubernur yang melakukan kurasi untuk menyeleksi seniman yang akan berpartisipasi di TIM.
"Nanti kan ada tim kurator. Jadi perlu tahu, yang tampil ini masyarakat boleh. Tapi dikurasi loh, jadi nggak juga semua tampil seadanya, nggak boleh," jelasnya. (fdu/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini