Kapolresta Tangerang Kombes Sabilul Alif mengatakan pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi mengenai kasus pembunuhan tersebut. Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menduga ada tiga motif yang melatarbelakangi pembunuhan JST.
"Kita juga mempunyai cara sendiri dalam upaya mengungkap kasus tersebut dengan melakukan olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi, keluarganya, memeriksa perusahaan Grab sendiri, sehingga kita bisa mempelajari apa motifnya. Bisa saja motifnya dendam pribadi; kedua, motif perampokan; ketiga, motif keributan sesaat, mungkin, sehingga ada terjadi kasus pembunuhan tersebut," kata Sabilul saat dihubungi, Jumat (9/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih tiga hal tersebut (dugaan motif), kita bisa menyimpulkan bila sudah menangkap tersangka. Saya berjanji sepekan akan mengungkap kasus itu," ujar dia.
JST sebelumnya tidak bisa dihubungi setelah menjemput penumpang di kawasan Jakarta Utara pada Senin (5/11). Keluarga yang mencari keberadaan JST kemudian mengecek kabar penemuan mayat di Sungai Cirarap, Tangerang. Ternyata mayat itu adalah JST.
Polisi menduga driver taksi online ini menjadi korban pembunuhan. Saat korban ditemukan, terdapat luka sayatan dan pemberat pada tubuh korban.
Selain itu, mobil korban sudah ditemukan pada Rabu (7/11) malam. Sebilah pisau ditemukan di dalam mobil itu.
"Korban mengalami luka sayat di leher dengan wajah lebam. Tangan dan kaki korban juga terikat tali dengan pemberat," kata Sabilul, Kamis (8/11). (knv/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini