"Mobilnya ditemukan. Katanya sudah dua hari ditinggal," kata anak JST saat dihubungi, Kamis (8/11/2018). Anak JST meminta agar namanya tidak dipublikasikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kunci masih ada, STNK masih ada. Tapi ada pisau di situ katanya," ungkapnya.
JST awalnya tidak bisa dihubungi setelah menjemput penumpang di kawasan Jakarta Utara pada Senin (5/11). Keluarga yang mencari keberadaan JST kemudian mengecek kabar penemuan mayat di Sungai Cirarap, Tangerang. Ternyata mayat itu adalah JST.
Polisi masih menyelidiki kasus ini. Ada dugaan bahwa JST dibunuh.
"Indikasi ke arah penganiayaan atau pembunuhan, namun kita tunggu hasil visum dari dokter agar tahu penyebabnya," kata Kapolsek Pasar Kemis Kompol Ucu Syaifulloh dalam keterangannya, Kamis (8/11/2018).
Sementara itu, pihak Grab juga sudah angkat bicara. Grab mengaku terpukul dan siap berkoordinasi dengan polisi untuk pengusutan kasus ini. Grab juga telah menghubungi keluarga korban.
"Siang hari tadi, Grab telah menghubungi putra almarhum dan merencanakan kunjungan ke kediaman keluarga secepatnya. Kunjungan ini juga bertujuan untuk menjelaskan hak almarhum sebagai mitra pengemudi Grab sesuai dengan polis asuransi yang berlaku bagi mitra pengemudi," kata juru bicara Grab lewat keterangan tertulis. (imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini