"Sudah banyak ya. Kurang lebih 600-an lah. Yang sudah dikonfirmasi kepada pelanggar itu, kurang lebih 100 lebih," kata Dirlantas Polda Metro Kombes Yusuf di Jakarta Selatan, Jumat (9/11/2018).
"Kemudian yang sudah respons terhadap tilang atau konfirmasi itu ada kurang lebih 20 orang," ujarnya.
Yusuf mengatakan para pelanggar lebih banyak ditemukan di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Hal itu disebabkan oleh waktu sosialisasi yang lebih lambat dibandingkan tilang elektronik di Bundara Patung Kuda.
"Kemudian mengenai penindakan yang di Medan Merdeka (Patung Kuda) sama Thamrin (Sarinah). Jadi karena Medan Merdeka ini lebih dulu sosialisasi dan lebih dulu diketahui oleh masyarakat. Sekarang lebih banyak di Thamrin dari pada di Medan Merdeka. Jadi semakin hari semakin berkurang," tuturnya.
Sistem E-TLE ini mulai berlaku sejak 1 November 2018. Sebanyak 4 CCTV dipasang di Bundaran Patung Kuda dan Sarinah untuk mendukung pelaksanaan sistem tersebut.
Sebelum diterapkan, polisi sudah melakukan sosialisasi dan uji coba sistem E-TLE selama bulan Oktober. Polisi mengklaim jumlah pelanggaran lalu lintas menurun drastis selama masa uji coba tersebut.
(knv/aan)