"Nggak ada, nggak ada hubungannya sama teroris," Kapolsek Penjaringan, AKBP Rachmat Sumekar, di Polsek Penjaringan, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (9/11/2018).
Rachmat mengatakan tim Densus 88 Antiteror telah datang ke Polsek dan memeriksa rumah Rohandi. "Pukul 02.00 WIB, ada 10 orang Densus datang langsung ke polsek. Mereka sudah periksa ke rumahnya sudah didatangin ya. Hasilnya dipastikan memang bukan teroris, nggak ada aliran apa-apa," ungkap Rachmat.
Menurut dia, Rohandi diduga putus asa karena sakit getah bening yang dideritanya tidak kunjung sembuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pas ditanya keluarganya ternyata memang dia sakit operasi getah bening nggak sembuh-sembuh," imbuh Rachmat.
Rohandi menyerang Polsek Penjaringan sekira pukul 01.35 WIB. Dia datang mengendarai sepeda motor dan memarkir kendaraannya di luar polsek. Setelah itu, Rohandi berjalan masuk ke polsek. Saat salah satu anggota polsek AKP Irawan menyapa, pelaku langsung menyerang dengan pisau.
Melihat AKP Irawan terjatuh, pelaku mengejar anggota polisi lain. Pelaku juga memecahkan kaca ruangan dengan golok.
Rohandi akhirnya dilumpuhkan dengan ditembak timah panas. Sejumlah barang bukti diamankan berupa satu buah tas ransel warna hijau, satu bolah golok, bergagang kayu warna cokelat dan bersarung warna hitam, satu bilah pisau, satu buah topi, satu buah jaket warna hitam merah dan satu unit motor.
Rohandi telah ditetapkan sebagai tersangka. "Iya tersangka," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Reza Arief.
Simak Juga 'Bertemu Menlu Saudi, Retno Bahas Soal Teroris':
(aan/fjp)