Menkes Beri Penyuluhan Dilarang Pipis Sembarangan

Menkes Beri Penyuluhan Dilarang Pipis Sembarangan

- detikNews
Kamis, 25 Agu 2005 18:45 WIB
Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadillah Supari mendadak jadi penyuluh. Materi penyuluhannya, dilarang pipis sembarangan. Khususnya buat anak kecil.Penyuluhan tidak disengaja ini digelar Menkes ketika mengunjungi kawasan kumuh Kampung Beting Jaya, Kelurahan Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Kamis (25/8/2005). Penyuluhan ini bermula ketika Menkes yang juga ahli jantung ini sedang asyik berjalan di dalam gang kawasan kumuh tersebut. Sekitar jarak dua meter dari Menkes, ada seorang anak laki-laki berusia enam tahun buang air kecil sembarangan sambil berdiri.Tidak hanya itu, usai buang air kecil sembarangan, si anak ini lalu memainkan, maaf, bekas air kencing itu dengan jari telunjuknya. Kaget! Itulah ekspresi menteri alumni Universitas Indonesia ini. Menkes pun menghentikan langkahnya, seraya berkata, "Waduh, nggak ada yang ngajarin ya?" seru Menkes. Si anak yang tidak mau menyebutkan namanya itu tidak menyadari bahwa yang menegurnya adalah Bu Menteri. Si anak itu pun terdiam dan agak ketakutan. Sebab banyak sekali orang yang berada dalam rombongan Bu menteri.Kemudian, teman-teman anak kecil itu berkumpul mengelilingi si anak yang masih terbengong-bengong melihat Bu Menteri. Alhasil, ada sekitar enam orang anak mengerumuni Menkes. Menkes pun merapatkan jaraknya ke tujuh bocah tersebut. Naluri keibuan dan insting sebagai penyuluh kesehatan Menkes pun berbicara. "Jangan bermain dengan air kencing yah, itu kotor dan tidak sehat. Nanti tangannya dicuci yah," ungkap Menkes singkat dan padat. Tidak hanya pertanyaan dan nasihat itu yang disampaikan Menkes kepada tujuh bocah itu. Ia pun bertanya, "Apakah kalian ini bersekolah?" tanya Menkes. Ketujuh anak ini hanya menjawab pertanyaan Menkes dengan gelengan kepala.Jelas, bahwa mereka semua tidak pernah mengenyam pendidikan di bangku sekolah. Ternyata, di kawasan ini masih banyak anak-anak lainnya yang tidak bersekolah. Dari data yang diterima detikcom, sekitar 500 kepala keluarga penghuni kawasan ini sebagian besar para kepala keluarganya adalah pengangguran. Menkes pun hanya bisa menatap bibit-bibit masa depan ini dengan iba. Akhirnya, Menkes dan rombongan melanjutkan 'napak tilasnya' untuk mengunjungi warga di kawasan kumuh lainnya. Kunjungan mendadak Menkes ke lingkungan kumuh itu untuk membagikan kartu Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin). (ism/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads