Kerusakan pada airspeed indicator Lion Air PK-LQP itu tidak hanya terjadi di penerbangan JT 610, tetapi juga pada tiga penerbangan sebelumnya. Pengecekan mengenai mekanisme perbaikan pun ditelusuri KNKT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Inilah yang sedang kita teliti secara mendalam apakah tindakan teknisi itu tepat atau tidak, terus kemudian apa yang dilakukan, komponennya ada yang dicopot atau tidak. Kalau komponennya dicopot, nanti kita juga minta dilakukan penelitian lebih mendalam," imbuh Soerjanto.
Di tempat yang sama, Kepala Subkomite Investigasi Keselamatan Penerbangan KNKT Kapten Nurcahyo Utomo menyebut masalah indikator kecepatan bisa berpengaruh pada banyak hal. Menurutnya, masalah itu bisa berdampak banyak dan mempengaruhi kinerja pilot.
"Karena kalau normalnya seorang pilot terbang dengan posisi pesawat tertentu, dengan tenaga mesin tertentu, harusnya menimbulkan kecepatan tertentu, mengapa kok ini berbeda? Akhirnya mungkin pilotnya melakukan sesuatu yang berbeda," imbuh Nurcahyo.
Dia menyebut permasalahan pada penunjuk kecepatan itu belum diketahui pasti di bagian mana. Namun, menurutnya, apabila yang bermasalah di sensor kecepatan, hal itu dapat berpengaruh ke banyak instrumen.
"Mungkin akibatnya adalah penunjukan instrumen di tempat lain juga menjadi tidak akurat. Ini juga salah satu yang mungkin menimbulkan kesulitan untuk pilotnya melihat sebenarnya pesawat saya ini seperti apa. Jadi yang sedang kita cari sebenarnya masalahnya di mana," ucap Nurcahyo.
Soerjanto kemudian kembali menegaskan yang disampaikan baru data yang belum dianalisis lebih lanjut. Dia mengatakan fakta yang baru didapat adalah empat penerbangan terakhir PK-LQP (termasuk JT 610) bermasalah pada indikator kecepatan. (dhn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini