"Hingga sore ini tim melakukan penyisiran di titik koordinat dan hasilnya masih nihil. Kita juga melibatkan keluarga korban bersama-sama melakukan pencarian ke lokasi yang diduga hilangnya kapal tersebut," ujar Kepala Basarnas Ambon, Muslimin, di kantornya, Jl Dr J Leimena, Hative Besar, Sabtu (3/11/2018).
KM Ingka Mina 976 hilang sejak 31 Oktober 2018 diduga karena mengalami gangguan mesin. Pihak keluarga sudah melaporkan hilangnya KM Ingka Mina 976 pada Jumat (2/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim SAR melakukan pencarian pada hari pertama setelah menerima laporan, namun kejadian tersebut pada 31 Oktober 2018 sehingga interval waktu pencarian menyulitkan bagi tim Basarnas karena kapal sudah bergeser dari titik koordinat kapal," terang Muslimin.
Menurutnya, pagi ini sempat ada laporan dari nelayan dan melihat kapal KM Ingka Mina 976 dengan kecepatan lambat. Namun kapal tersebut tidak memberikan kode untuk meminta pertolongan.
"Sabtu pagi mendapat informasi dari Bapak Ruslan, yang merupakan nelayan yang melintas di perairan Tulehu melihat kapal tersebut dengan kecepatan sangat lambat, tapi KM Ingka Mina tidak memberikan kode pertolongan bahwa kapal tersebut mengalami kendala," tuturnya.
Setelah mendapat laporan dari nelayan, tujuh personel SAR Ambon dan Polairud Polda Maluku melakukan penyisiran di sekitar Pulau Haruku dan Saparua. (dkp/dkp)











































