Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, amonia tercium sangat menyengat pada Kamis (1/11), sekitar pukul 19.00 WIB. Mereka yang terdampak rata-rata berada di Kelurahan 1 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang.
"Tadi malam amonia sangat terasa dan tercium, ada juga yang muntah. Rata-rata itu anak kecil yang muntah-muntah. Bau amonia itu seperti kencing, tapi baunya lebih menyengat," kata seorang warga, Sandra, saat ditemui di Kelurahan I Ilir, Jumat (2/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat banyak anak kecil yang muntah-muntah, warga langsung membawa mereka ke RS Graha Pusri Medika. Seluruh yang terkena dampak langsung ditangani tim medis dan diperbolehkan dokter pulang malam itu juga.
"Tadi malam sempat panik karena baru kali ini amonia ini baunya menyengat dan menusuk ke hidung. Tapi kami masih beruntung karena ditangani dokter dan langsung boleh pulang," imbuh Sandra diamini warga lain.
"Amonia tercium sekitar 1 jam lebih ya kalau nggak salah. Biasanya sering ada bau amonia, tapi nggak sampai seperti tadi malam. Sampai ke rumah juga pun terasa baunya," kata Sandra.
Kelurahan 1 Ilir berada tidak jauh dari pabrik PT Pusri beroperasi. Namun, akibat amonia malam tadi, warga mengeluh dan meminta PT Pusri segera mengambil tindakan.
Secara terpisah, Manajer Humas Pusri Hernawan Sjamsudin tidak membantah adanya bau amonia, tepatnya di RT 12 dan RT 13 Kelurahan 1 Ilir. Namun tidak terlalu lama tercium karena langsung ditangani.
"Benar ada, tapi tidak lama karena langsung kami tangani. Kami juga tadi sudah memfasilitasi untuk penanganan medis. Untuk amonia sekarang tidak ada lagi tercium," kata Hernawan.
Dia mengatakan paparan amonia yang terjadi karena satu unit pabrik Pusri dari empat yang dioperasikan sedang dalam proses perbaikan. Dia memastikan sejauh ini paparan gas NH3 ke udara masih berada di batas aman.
"Saat unit pabrik dihidupkan, sebagian kecil gas NH3 memang akan terpapar lewat udara dan saya pastikan jika ini masih dalam batas yang aman. Kalau tadi malam tercatat di kami sekitar 25 orang dibawa ke rumah sakit," tutup Hernawan.
Saat ini perusahaan sudah melakukan tindak lanjut sesuai dengan SOP agar paparan tersebut tidak meluas ke permukiman warga. Apalagi amonia merupakan bahan baku pembuatan pupuk, yang seharusnya bisa dimanfaatkan kembali.
Untuk memastikan kesehatan warga di Kelurahan 1 Ilir, PT Pusri telah membuka posko kesehatan selama tiga hari ke depan. Warga pun dipersilakan memeriksakan kesehatan mereka secara gratis. (ras/rvk)











































