"Tim recorder KNKT dengan disaksikan oleh perwakilan dari Amerika Serikat, National Transportation Safety Board (NTSB) dan Singapura, Transport Safety Investigation Bureau (TSIB), melakukan proses pembersihan dan recovery CSMU (Crash Surviveable Memory Unit) tersebut di laboratorium recorder KNKT Jakarta," ucap Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko saat membacakan keterangan pers di kantornya, Jumat (2/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tambahan tenaga berupa 2 investigator KNKT dan 2 investigator dari NTSB untuk membantu pencarian CVR atau Cockpit Voice Recorder," ucap Haryo.
Di tempat yang sama, Koordinator Investigasi KNKT Ony Soerjo Wibowo mengatakan tim NTSB dari AS itu membantu investigator KNKT dalam proses investigasi. Terlebih, menurut Ony, pesawat Boeing 737 Max 8 yang jatuh itu merupakan buatan AS.
"Apabila kami nggak tahu parameter-parameter tertentu yang memerlukan penjelasan rinci maka pada saat itu tugas negara-negara membantu kita baik teknis atau analisis untuk menerjemahkan parameter tersebut," ucap Ony.
Sementara itu bantuan dari Singapura disebut Ony berkaitan dengan ping locator. Tim dari AS juga belakangan membantu hal serupa.
"Rekan-rekan Singapura membantu kita karena ping locator kita hanya ada dua, mereka menambah satu lagi (jadi) kita bisa bentuk tiga tim dan kalau ada Amerika ya nambah satu lagi berarti ada 4 buah tim. Mudah-mudahan secara efektif bisa cari VCR," ucap Ony.
(dhn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini