"Dari temuan 31 juta yang disampaikan itu kan ternyata tadi 3,9 (juta) itu tidak ada di DP4 dari Dukcapil," ujar Komisioner KPU Viryan Aziz, di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua kurang lebih 3,0 sekian (juta) itu sudah ada di DPT. Rekap sementara kurang lebih 2 juta datanya Tidak Menuhi Syarat (TMS), jadi 31 juta begitu," kata Viryan.
Viryan mengatakan saat ini masih terdapat sisa 24 juta data pemilih yang terus diperiksa. Menurutnya, kemungkinan adanya data pemilih yang TMS masih dapat terus bertambah.
"Masih terus diolah. Karena misalnya diolah, TMS ada 2 juta, dan masih mungkin bertambah," kata Viryan.
KPU sebelumnya menerima data analisis daftar pemilih dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil). Tercatat 31 juta pemilih yang telah merekam KTP elektronik belum masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"Berdasarkan surat dari Dukcapil analisis DPT pemilu disampaikan salah satu poinnya terdapat 31.975.830 jiwa pemilih, yang sudah melakukan perekaman data KTP elektronik tapi belum masuk DPT kita," ujar Viryan sebelumnya, Jumat (5/10).
Saksikan juga video 'KPU Dirikan 69 RIbu Posko Atasi Masalah DPT':
(dwia/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini