Soal Aksi Bela Tauhid 211, Wiranto: Sudah Tak Relevan Lagi

Soal Aksi Bela Tauhid 211, Wiranto: Sudah Tak Relevan Lagi

Samsudhuha Wildansyah - detikNews
Kamis, 01 Nov 2018 13:42 WIB
Menko Polhukam Wiranto setelah memimpin rapat koordinasi di kantornya. (Wildan/detikcom)
Jakarta - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) akan menggelar Aksi Bela Tauhid 211. Menko Polhukam Wiranto menyebut aksi itu menghabiskan energi dan sudah tidak relevan lagi.

"Kita melihat kegiatan demonstrasi semacam itu, selain menghabiskan energi kita, dalam konteks ini tidak relevan," kata Menko Polhukam Wiranto seusai rapat koordinasi di kantornya, Jalan Medan merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).


Rapat yang dipimpin Wiranto itu dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Wakapolri Komjen Ari Dono, perwakilan Kemenkum HAM, perwakilan Kemendagri, perwakilan Kejagung, perwakilan BIN, dan perwakilan Kemenkominfo. Rapat itu hanya membahas pembakaran bendera di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wiranto menyebut aksi itu tidak lagi relevan lantaran polisi sudah bertindak dan menetapkan beberapa tersangka. Tokoh agama pun disebutnya dalam berbagai acara diskusi juga mengajak masyarakat menyelesaikan persoalan ini dengan cara musyawarah.

"Karena para tokoh agama dalam berbagai forum mengajak menyelesaikan masalah itu dengan cara musyawarah dengan cara ukhuwah, kebersamaan, kerukunan sesama bangsa Indonesia dan juga semangat tabayun mencari kebenaran," ungkap Wiranto.


Wiranto mengatakan masih ada satu anggapan masyarakat yang simpang siur terkait pembakaran itu hingga terjadi Aksi Bela Tauhid jilid 2. Saat ini, menurutnya, masyarakat tengah berduka akibat gempa di beberapa wilayah dan insiden kecelakaan pesawat Lion Air.

"Pada hari kedua kita berikan penjelasan ke masyarakat, tapi kita lihat adanya suatu gerakan-gerakan, satu pendapat yang masih simpang siur," kata Wiranto.

Namun, Wiranto mengatakan aksi demonstrasi adalah hak setiap warga negara. Dia mengingatkan agar aksi itu tidak melanggar aturan.

"Kami mengimbau masyarakat tetap menjaga persatuan, kesatuan bangsa, ketertiban, keamanan umum, karena kita masih harus melakukan langkah-langkah ke depan membangun bangsa ini," kata Wiranto.

"Jangan sampai kita terpancing provokasi, ajakan-ajakan dari ormas yang sudah dibubarkan, ormas HTI yang secara hukum sudah dibubarkan. Nah, ini yang dapat kami sampaikan dari hasil koordinasi antar-kementerian/lembaga dan koordinasi dengan tokoh-tokoh agama, ulama, dan pimpinan ormas Islam dalam menjaga persatuan bangsa Indonesia," sambungnya.

Diketahui, aksi akan digelar hari Jumat (2/11/2018) setelah salat Jumat di Masjid Istiqlal. Setelah itu, massa akan melakukan long march ke depan Istana untuk menyampaikan tuntutannya.


Saksikan juga video 'Ada Aksi Bela Tauhid, PBNU: Kita Ambil Hikmahnya':

[Gambas:Video 20detik]

(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads