Hermon (40), seorang penjaga di lokasi pemancingan di Kecamatan Rumbai, melihat kemunculan buaya muara. Buaya itu terlihat pada pagi hari sekitar pukul 09.30 WIB di kawasan jembatan Siak III.
"Selama ini jarang muncul buaya, tapi belakangan ini sering terlihat," kata Hermon kepada wartawan, Rabu (31/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain di kawasan tersebut, buaya lainnya muncul di bagian hilir Sungai Siak Kecamatan Lima Puluh di Pekanbaru. Padahal selama ini warga di sana juga jarang melihat kemunculan buaya di sungai yang membelah Kota Pekanbaru tersebut.
"Kita sudah sampaikan ke masyarakat agar berhati-hati dengan kemunculan buaya saat ini. Terutama pada anak-anak yang suka mandi pada sore hari," kata Kapolsek Kawasan Pelabuhan AKP Joelly Afdal kepada wartawan.
Sementara itu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyebutkan aliran Sungai Siak merupakan habitat buaya. Ada dua jenis buaya yang ada di Sungai Siak, yakni jenis buaya muara (Crocosylus porosus) dan buaya senyulong (Tomistima sp).
"Buaya muara akan berkembang lebih optimum pada muara sungai. Semakin ke hulu, populasinya semakin kecil, tetapi dominasi wilayah sebaran akan dikuasai oleh jenis buaya senyulong," kata Kepala Bidang Wilayah I Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Mulyo Hutomo, kepada detikcom.
Hutomo menjelaskan sebaran buaya di Riau berada di empat sungai besar utama yang berada di sisi utara, tengah, dan sisi selatan.
"Ada di Sungai Rokan, Sungai Kampar, Sungai Indragiri, termasuk Sungai Siak. Jenis buayanya sama, yaitu buaya muara dan senyulong," kata Hutomo.
Masyarakat di Pekanbaru, khususnya di bantaran Sungai Siak, diminta berhati-hati atas kemunculan buaya tersebut.
"Kita akan turunkan tim untuk memantau kondisi tersebut. Namun kita ingatkan, masyarakat harus tetap waspada. Jangan berenang di wilayah kemunculan buaya tersebut," tutup Hutomo. (cha/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini