Pria berparasut bergantian terbang di sepanjang pantai Karawang. Bantuan penyisiran via udara ini dilakukan sejak hari pertama operasi SAR berlangsung.
"Kami dari Paramotor Indonesia. Kita di sini memback-up Basarnas. Ide pertama kita mencari puing pesawat yang tenggelam dari atas. Jika menemukan benda mengkilat, kita laporkan koordinat lewat radio, karena itu kemungkinan serpihan pesawat," kata Ketua Paramotor Indonesia Cahyo Alkantana di Pantai Pakisjaya, Rabu (31/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pencarian pada pagi ini sudah dilakukan termasuk dengan 3 helikopter. Karena padatnya kondisi udara, hanya satu penerbang Paramotor yang membantu penyisiran serpihan Lion Air yang jatuh, Senin (29/10).
"Kita putuskan satu penerbang sehari. Karena tidak bisa ramai -ramai. Karena di sini juga ada helikopter," tuturnya.
Paramotor adalah paralayang dengan tambahan mesin pendorong. Untuk bisa mengudara, pilot harus berlari sambi melebarkan parasut searah dengan posisi angin.
Daya dorong, berasal dari amgin dari baling-baling yang terpasang di jok belakang.
"Sedangkan manuver dikendalikan melalui tali yang terhubung ke parasut," turur Cahyo.
![]() |
Untuk mengefektifkan pencarian, paramotor berbagi udara dengan helikopter. Cahyo memutuskan, paramotor hanya akan menyisir sepanjang garis pantai.
"Kita fokus menyisir garis pantai sampai 5 kilometer. Semua temuan komunikasi dengan Lapangan Udara (ATS) Atang Senjaya di Bogor," kata Cahyo.
Selama dua hari penyisiran, pilot Paramotor kerap menemui serpihan pesawat. "Pilot kita melihat serpihan kecil mengapung, banyak yang bergeser ke arah barat sepertinya ke arah Priok," sebutnya.
Saksikan juga video 'Lion Air: Kami Siap Terima Sanksi':
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini