Awalnya, cawapres nomor urut 02 ini mendengarkan keluhan dari nelayan di Indramayu terkait surat izin penangkapan ikan (SIPI) pada Rabu (10/10). Sandi berjanji akan mempermudah pembuatan SIPI jika menang Pilpres.
Baca juga: Kritik Susi Dijawab Woles Sandi |
Susi gerah mendengar ucapan Sandi meminta eks Wagub DKI itu tidak asal bicara. Sebab, Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak mempersulit izin penangkapan dan sudah membebaskan semua izin kapal di bawah 10 GT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dalam undang-undang nelayan itu pemilik kapal, pelaku penangkapan ikan yang di bawah 10 GT. Kalau di atas 10 GT itu pengusaha penanganan ikan," ujar Susi dalam kesempatan terpisah di Ballroom Hotel Tentrem Yogyakarta, Kamis (18/10).
Sandi menanggapi santai kritikan Susi. Justru ia meminta Susi bersikap santai dan tidak perlu marah-marah.
"Kita woles-woles (santai, red) ajalah, jangan marah marah," kata Sandi kepada wartawan di Mal Kota Kasablanka, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (20/10).
Susi enggan menanggapi Sandi yang memintanya tidak marah-marah. Apalagi, belum ada diskusi secara langsung terkait masalah dunia perikanan dan kelautan antara keduanya.
"Saya tinggal tidur," kata Susi sambil menangkupkan kedua tangan dan menempelkannya ke pipi usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (22/10).
Setelah kritikan mereda, Sandi membuka peluang memilih Susi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Sandi juga meminta pernyataannya terkait mempermudah perizinan bagi nelayan tidak disalahartikan.
"Kalau Allah tentukan Prabowo-Sandiaga yang memimpin, kan mungkin Ibu Susi juga yang ngurusin nelayan. Kan nggak tertutup kemungkinan," ujar Sandi kepada wartawan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (27/10).
Simak Juga 'Sandi Buka Peluang Gaet Susi jika Terpilih jadi Wapres':
(dkp/imk)











































