Dahnil Anzar Bandingkan Penanganan Kasus Ratna dengan 'Coklat1'

Dahnil Anzar Bandingkan Penanganan Kasus Ratna dengan 'Coklat1'

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Jumat, 26 Okt 2018 21:35 WIB
Dahnil Anzar Simanjuntak (Vino-detikcom)
Jakarta - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak membandingkan penanganan kasus hoax penganiayaan Ratna Sarumpaet dengan foto viral soal 'Skenario Coklat1'. Dahnil menyebut hoax yang menyerang dirinya lambat ditangani.

Dahnil awalnya bicara panjang lebar soal pemeriksaannya sebagai saksi kasus Ratna. Dia mengeluhkan pertanyaan penyidik yang dinilai salah alamat.

"Bagi kami pertanyaannya enggak substantif dan mengarah pada seolah-olah kami ini tersangka dan kami nggak paham sama sekali," kata Dahnil di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (26/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT





Dahnil juga meminta polisi untuk tidak menjadi alat politik. Apalagi, lanjut Dahnil, rasa ketidakadilan saat ini sangat ditampilkan secara terbuka.

"Apalagi rasa ketidakadilan itu bisa kita lihat hari ini secara terbuka. Banyak kasus yang harusnya ditangani dengan cepat ternyata terbengkalai," ujarnya.

Dahnil mencontohkan politikus Ahmad Dhani yang ditetapkan tersangka oleh Polda Jawa Timur karena menyebut kata 'idiot'. Padahal, menurut Dahnil, banyak orang yang menuturkan kata serupa tapi tidak diproses hukum.

"Banyak tadi contoh kasusnya beberapa kasus misalnya kata-kata Ahmad Dhani yang kemudian dianggap tidak pantas tapi di sisi laian banyak orang menggunakan kata yang sama tapi tidak diapa-apain," imbuhnya.





Setelah itu, Dahnil menyinggung soal 'Skenario Coklat1'. Menurut Dahnil, polisi seharusnya bertindak menelusuri hoax tersebut tanpa harus adanya laporan.

"Termasuk hari ini saya kemudian ada hoaks yang mengatasnamakan e-mail saya. Itu yang bertebaran dimana-mana dan harusnya polisi bisa menindak dengan cepat tanpa harus ada laporan dan sebagainya. Kasus seperti ini harunya cepat. Kalau kami mengalami itu lambat sekali. Kami inginkan kasus semacam ini cepat segera dituntaskan karena kami juga punya hak keadilan, jangan sampai kemudian kami seolah-olah kami tidak mendapatkan keadilan," bebernya.

Sebelumnya Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo sebelumnya mengatakan polisi tengah menelusuri screenshot 'email skenario coklat1' yang fotonya menjadi viral di media sosial.

"Masih dicek dulu kebenaran informasi tersebut," kata Dedi terpisah. (knv/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads