Jubir KPK Bantah Klaim Mustofa Nahra soal Surat Palsu

Jubir KPK Bantah Klaim Mustofa Nahra soal Surat Palsu

Dhani Irawan - detikNews
Jumat, 26 Okt 2018 17:32 WIB
Kabiro Humas KPK Febri Diansyah (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Pegiat media sosial Mustofa Nahrawardaya membantah kebenaran dalam foto soal surat elektronik (e-mail) dengan subjek 'Skenario Coklat1' yang viral di media sosial. Mustofa meyakini itu hanya keisengan akun anonim.

Kabiro Humas KPK Febri Diansyah membantah pernyataan Mustofa. Bantahan Febri berkaitan dengan pernyataan Mustofa yang mengaku pernah meneleponnya soal foto surat elektronik (e-mail) yang jadi viral dengan subjek 'Skenario Coklat1'.

"Saya tidak pernah berkomunikasi dengan yang bersangkutan terkait dengan e-mail tersebut," ujar Febri kepada detikcom, Jumat (26/10/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai juru bicara KPK, yang saya klarifikasi pada publik melalui media adalah ketidakbenaran surat panggilan yang seolah-olah dibuat oleh KPK," imbuh Febri.

Memang, sebelum foto e-mail 'Skenario Coklat1' itu jadi viral, sempat beredar adanya surat panggilan KPK terhadap Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Febri kemudian menyampaikan bahwa surat itu palsu.

Setelah itu, muncul foto e-mail 'Skenario Coklat1' tersebut yang menampilkan pesan dari dahnilanzar@yahoo.com ke hanafi.rais@gmail.com, yang ditembuskan ke mustofa.b.nahrawardaya@gmail.com.

Belakangan, Dahnil Anzar Simanjuntak, yang juga Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, membantah. Mustofa, yang namanya tercatut dalam foto e-mail yang viral itu, juga membantah, sampai-sampai mengaku telah menelepon Febri.

"Ternyata saya telepon Febri Diansyah juga palsu. Artinya, semuanya palsu," kata Mustofa saat dihubungi soal kebenaran isi e-mail itu.


Saksikan juga video 'Indonesia Hadapi Ancaman Serangan Cyber Hoax':

[Gambas:Video 20detik]

(dhn/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads