Kabiro Humas KPK Febri Diansyah membantah pernyataan Mustofa. Bantahan Febri berkaitan dengan pernyataan Mustofa yang mengaku pernah meneleponnya soal foto surat elektronik (e-mail) yang jadi viral dengan subjek 'Skenario Coklat1'.
"Saya tidak pernah berkomunikasi dengan yang bersangkutan terkait dengan e-mail tersebut," ujar Febri kepada detikcom, Jumat (26/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang, sebelum foto e-mail 'Skenario Coklat1' itu jadi viral, sempat beredar adanya surat panggilan KPK terhadap Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Febri kemudian menyampaikan bahwa surat itu palsu.
Setelah itu, muncul foto e-mail 'Skenario Coklat1' tersebut yang menampilkan pesan dari dahnilanzar@yahoo.com ke hanafi.rais@gmail.com, yang ditembuskan ke mustofa.b.nahrawardaya@gmail.com.
Belakangan, Dahnil Anzar Simanjuntak, yang juga Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, membantah. Mustofa, yang namanya tercatut dalam foto e-mail yang viral itu, juga membantah, sampai-sampai mengaku telah menelepon Febri.
"Ternyata saya telepon Febri Diansyah juga palsu. Artinya, semuanya palsu," kata Mustofa saat dihubungi soal kebenaran isi e-mail itu.
(dhn/fjp)