"Termasuk dia memanggil semua pembantu serta orang yang bekerja sama dia malam itu. Semuanya dikasih uang dan perhiasan untuk kenang-kenangan," ujar Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (26/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Senjata dipastikan proyektil yang semua bersarang dipastikan keluar dari senjata yang dimodifikasi. Sedangkan pelurunya pabrikan kaliber 38 dan sesuai dengan yang bersarang di kepala para korban ini. Jadi memang dari laras itulah semuanya ditembak," kata Kapolda.
Selain itu, Frans mematikan kamera CCTV rumah sebelum membunuh anak-istri dan dirinya sendiri.
"CCTV dimatikan pemilik rumah sekitar pukul 02.30 WIB. Sejak saat itulah tidak lagi termonitor CCTV dan sepertinya itu memang sengaja dimatikan," imbuh mantan Kapolda Riau ini.
Aksi bunuh diri sekeluarga ini terjadi pada Rabu (24/10) di kediaman korban, Jalan Said Toyib, kompleks Villa Kebun Sirih, Palembang. Fransiskus Ong, Margareth (43), Rafael (18), dan Ketty (11) tewas dengan luka tembak di kepala.
Simak Juga 'Autopsi Jenazah Sekeluarga Terluka Tembak Kelar, Ini Kata Dokter':
(rvk/asp)