Timses Jokowi: Politisi Sontoloyo Itu yang Kerap Manipulasi Data

Timses Jokowi: Politisi Sontoloyo Itu yang Kerap Manipulasi Data

Ibnu Hariyanto - detikNews
Rabu, 24 Okt 2018 18:12 WIB
Foto: Sekretaris Jendral Partai Solidaritas Indonesia. (Muhammad Ridho-detikcom)
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin memandang penyataan Jokowi mengenai politisi sontoloyo sebagai peringatan bagi para politisi. Peringatan itu ditujukan ke semua politisi tanpa terkecuali.

"Politikus sontoloyo, bagi kami ini peringatan yang baik bagi semua politisi. Baik di jajaran koalisi Pak Jokowi maupun lainnya," kata Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018).


Kemudian, Antoni menyebut salah satu indikasi politisi sontoloyo yakni politisi yang kerap memanipulasi data. "Salah satu indikasi politisi yang sontoloyo itu politisi yang manipulatif," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manipulasi data yang dimaksud Antoni terkait pernyataan yang menyebut angka kemiskinan di Indonesia semakin naik. Menurutnya, pada kenyataan kini angka kemiskinan selama pemerintah Jokowi terus turun.

"Data kemiskinan jelas-jelas turun angka kemiskinan. Dalam sejarah, ini angka kemiskinan single digit. Tapi masih dikatakan angka kemiskinan itu naik terus," ujar Antoni.

Selain itu, dia menambahakn selama pemerintah Jokowi angka pengangguran 5,1 persen di tengah pertumbuhan angkatan kerja 3 juta per tahun. Namun, dia menyebut ada politisi yang masih mengatakan angka pengangguran terus naik.

"Nah, ini adalah politikus sontoloyo yang memanipulasi data. Yang setiap hari mengumbar ujaran kebencian, yang setiap hari melakukan kampanye ketakutan," tutur Antoni.


Jokowi sebelumnya menjelaskan maksud pernyataannya mengenai 'politik sontoloyo'. Politik sontoloyo disebut Jokowi sebagai cara berpolitik tidak sehat yang sering dilakukan menjelang pemilu.

"Jadi gini, menjelang pemilu ini banyak cara yang tidak sehat digunakan oleh politisi. Segala jurus dipakai untuk mendapat simpati rakyat. Tapi yang nggak baik sering menyerang lawan-lawan politik dengan cara-cara tidak beradab, tidak beretika, tidak ada tata kramanya, itu yang nggak sehat seperti itu," jelas Jokowi, Rabu (24/10).

Karena itu, Jokowi mengingatkan saat ini bukan lagi era berkampanye dengan memecah belah. Para politikus sebaiknya berkampanye dengan mengedepankan gagasan dan prestasi.


Saksikan juga video 'Politik Sontoloyo Jokowi Sindir Siapa?':

[Gambas:Video 20detik]

(ibh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads