Rombongan OSO disambut Ketua Duma Negara Vyacheslav Volodin bersama beberapa perwakilan anggota DPR Rusia. Sejumlah kerja sama antara Rusia dan Indonesia dibahas dalam pertemuan itu.
"Ini kunjungan pertama saya ke Rusia. Saya sudah mendapat sambutan luar biasa, begitu hangat, sehingga saya berpikir bagaimana saya menyambut kedatangan yang mulia ke negara saya, harus lebih baik dari ini," ujar OSO di gedung Duma Negara, Moskow, Rabu (24/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duma Negara Rusia menemui delegasi DPD RI di sela rapat pembahasan APBN 2020-2021. OSO kemudian mengundang balik Duma Negara Rusia untuk datang ke parlemen Indonesia.
"Undangan ini kami anggap sebagai sebuah kehormatan. Kami kembali mengundang Yang Mulia dan rombongan ke Indonesia untuk memperluas hubungan," sebut OSO.
Ketum Hanura ini kemudian menyinggung soal permintaan pemerintah agar Rusia memberikan izin supaya Indonesia membeli properti di Moskow untuk gedung KBRI di Rusia. Sebab, gedung KBRI saat ini sudah tidak lagi memadai mengingat hubungan kerja sama Indonesia dengan Rusia sudah semakin luas.
"Tujuh bulan lalu RI kirim surat ke Deplu untuk beli aset mengganti kedubes kita yang sudah tidak cukup lagi. Semoga dengan meningkatnya hubungan kita, kami harap Yang Mulia dapat mendukung memberi tahu ke Deplu Rusia untuk membalas surat kami," kata OSO.
OSO juga sekaligus memberikan undangan lisan bagi Duma Negara Rusia untuk datang ke Indonesia. Ketua Duma Negara Rusia V Volodin menyampaikan siap memberi bantuan untuk mendorong agar pemerintah Rusia memberikan izin kepada Indonesia membeli aset yang diperuntukkan bagi gedung KBRI. Ia juga sekaligus mengundang kembali delegasi DPD RI untuk kembali ke Rusia tahun depan.
"Kami mengerti mengenai hubungan bilateral kedua negara makin meningkat dan memerlukan pekerjaan yang lebih aktif lagi. Apalagi kompleks gedung tersebut menunjukkan prestige dari hubungan kita yang strategis. Maka saya undang Bapak dan rombongan ke Rusia lagi sebelum gedung itu jadi," kata Volodin.
"Terima kasih yang mendalam atas undangannya. Kami juga mengundang kembali Bapak dan DPR untuk datang kembali tahun depan dan melihat musim dingin. Saya yakin musim dingin tidak ditemukan di Indonesia," tambahnya disambut tawa para delegasi DPD RI dan anggota DPR Rusia.
Pada pertemuan ini, Volodin juga mengingatkan soal kerja sama ekonomi Indonesia yang nilainya ditargetkan bisa mencapai USD 5 miliar sebelum 2020. Menurutnya, peluang masih dimungkinkan untuk berbagai investasi dalam rangka memenuhi target tersebut.
"Selama setahun terakhir, hubungan kerja sama kita sudah mencapai USD 3 miliar, sudah cukup baik tapi potensi masih ada untuk memenuhi target USD 5 miliar. Kita masih punya banyak bidang untuk kerja sama seperti energi nuklir, pertanian, pesawat, dan kapal," urai Volodin.
"Tujuan utama USD 5 miliar cukup besar. Ini menunjukkan hubungan kita mencapai suatu yang khusus. Kami berharap ke depan kita akan terus meningkatkan hubungan antarparlemen," sambungnya.
![]() |
Sementara itu, Dubes Indonesia untuk Rusia M Wahid Supriyadi, yang ikut dalam pertemuan, menjelaskan soal rencana pindahnya gedung KBRI Moskow. Hal tersebut saat ini diperlukan mengingat usia gedung KBRI sudah sangat tua.
"Kita tadi ditanggapi positif ya dari Ketua Dewan Federasi dan Ketua Duma karena hubungan kita semakin pesat dan gedung kedutaan kita sudah tidak memenuhi syarat lagi. Akan diupayakan izin dari sini karena kan kita harus dapat izin," ujar Wahid seusai pertemuan.
Pemerintah Indonesia sudah mengalokasikan anggaran untuk gedung KBRI Rusia yang baru. Gedung baru diperlukan juga karena kantor yang sekarang kecil sehingga terkadang sulit dijadikan lokasi pertemuan bagi WNI di Rusia. Selain itu, karena gedung yang kecil, kantor atase pertahanan (athan) Indonesia di Rusia tidak bisa menjadi satu dengan KBRI.
"Kita sudah ada anggaran, sudah ada tempat yang 3 kali lebih besar. Lokasinya di ring 2, dekat Dinamo Stadion. Mudah-mudahan dalam waktu dekat (disetujui)," kata Wahid.
Delegasi DPD RI yang hadir dalam pertemuan dengan Duma Negara Rusia di antaranya Wakil Ketua DPD Nono Sampono. Kemudian ada Benny Rhamdani, Gede Pasek Suardika, Tellie Gozelie, Adrianus Garu, Hendri Zainuddin Thalib, Ahmad Subadri, Aceng Fikri, Fahiri Idris, dan Ayu Koes Indriyah. (ear/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini