Ansor: Kami Minta Maaf atas Kegaduhan, Bukan Pembakaran Bendera HTI

Ansor: Kami Minta Maaf atas Kegaduhan, Bukan Pembakaran Bendera HTI

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Rabu, 24 Okt 2018 12:12 WIB
Jumpa Pers Gerakan Pemuda Ansor (Foto: Lisye Sri Rahayu/detikcom)
Jakarta - Sejumlah pihak meminta Banser meminta maaf atas pembakaran bendera HTI yang bertuliskan kalimat tauhid. GP Ansor selaku organisasi induk Banser menyampaikan permintaan maaf karena peristiwa pembakaran itu menimbulkan kegaduhan. Bukan untuk pembakaran bendera HTI.

Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan permintaan maaf itu ditujukan karena timbulnya ketidaknyamanan di masyarakat. Dia menegaskan permintaan maaf bukan untuk HTI yang benderanya dibakar.

"Saya Ketum GP Ansor, mewakili kader meminta maaf kepada seluruh masyarakat jika apa yang dilakukan kader ini memberi kegaduhan dan ketidaknyamanan. Kita minta maaf atas kegaduhan itu," ujar Yaqut dalam jumpa pers di kantor GP Ansor, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (24/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Bukan atas bendera HTI ya," sambungnya menegaskan.

Dia menjelaskan alasan tak meminta maaf kepada HTI. Yaqut mengatakan anggotanya yakin bendera yang dibakar merupakan bendera HTI, organisasi yang sudah dilarang di Indonesia.

"Karena kami meyakini bendera yang dibakar itu bendera HTI, maka kami tidak akan minta maaf kepada HTI. Karena kami dan mereka jelas berbeda," tutur Yaqut.


"Atas pembakaran bendera HTI (minta maaf)? Tentu tidak. Bagi kami, prinsip kebangsaan kami jelas, bahwa NKRI ini final. Tidak boleh lagi ada negara lain di Indonesia ini. Jadi ketika HTI ingin mengubah dasar negara jadi khilafah, tentu kita melawan," imbuhnya.

Sebelumnya tuntutan minta maaf hadir dari beberapa pihak seperti MUI dan Muhammadiyah. Peristiwa pembakaran itu menurut mereka tak semestinya terjadi.

Tiga pelaku pembakaran bendera berkalimat tauhid di Garut pun sudah menyampaikan permohonan maaf, khususnya kepada umat Islam. Pembakaran dilakukan karena pelaku menganggap bendera tersebut bendera HTI.


Simak Juga 'Polisi Masih Dalami Motif Pembakaran Bendera Tauhid':

[Gambas:Video 20detik]


(jbr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads