Di Tasik, Bendera HTI Berkalimat Tauhid Diamankan dengan Tertib

Di Tasik, Bendera HTI Berkalimat Tauhid Diamankan dengan Tertib

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Selasa, 23 Okt 2018 16:05 WIB
Menko Polhukam Wiranto (Dhika/detikcom)
Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menyatakan pembakaran bendera tauhid di Garut merupakan cara penanganan yang bermasalah terhadap bendera HTI. Padahal penanganan bendera HTI di lokasi sebelumnya tidak menimbulkan masalah.

"Peristiwa pembakaran tersebut akibat adanya penggunaan kalimat tauhid dalam bendera HTI sebagai ormas yang sudah dilarang keberadaannya, yang muncul dalam upacara Hari Santri di beberapa daerah di Tasikmalaya, saya juga di sana, (bendera itu) muncul di sana, oknum maupun benderanya," kata Wiranto dalam jumpa pers di kantor Kemenkopolhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).

Wiranto menyebut ada bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), sebuah ormas yang dilarang pemerintah Indonesia, yang sempat beredar di Tasikmalaya, Jawa Barat. Namun pengamanan bendera itu bisa dilakukan dengan tertib.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Untuk daerah lainnya, bendera oknum tersebut dapat diamankan dengan tertib tanpa insiden," kata Wiranto.

Namun peristiwa pengamanan bendera bertuliskan kalimat tauhid di Limbangan, Garut, Jawa Barat, pada Senin (22/10) kemarin, menjadi kontroversi. Soalnya, pengamanan dilakukan dengan cara dibakar oleh oknum Banser.


"Tetapi di Garut cara mengamankannya dengan cara dibakar oleh oknum Banser. Ternyata menimbulkan problem, masalah," kata Wiranto.

Peristiwa tersebut telah menimbulkan kesalahpahaman. Pemerintah lantas meminta PBNU dan GP Ansor, sebagai organisasi yang menaungi Banser, untuk mengklarifikasi peristiwa di perayaan Hari Santri Nasional itu.


Saksikan juga video 'Heboh Pembakaran Bendera Berkalimat Tauhid':

[Gambas:Video 20detik]

(abw/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads