"Ide awalnya, kami dari nilai perusahaan, kami harus melayani pelanggan dengan pelayanan prima tentunya. Terus kemudian ada inovasi-inovasi, ini adalah inovasi kami. Ini sebagai ucapan terima kasih di mana pelanggan itu sudah bersedia menggunakan jasa kereta api. Dari latar belakang tersebut kami ingin memberikan sesuatu yang baik ya dari hati kami yang tulus sebagai penghargaan, ucapan terima kasih kepada pelanggan yang sudah membuat perusahaan ini ada," kata Kadaop 1 Jakarta PT KAI, Dadan Rudiansyah di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan merendahkan diri ya, kami justru dengan rendah hati kami memberikan ucapan terima kasih kepada pelanggan. Menurut saya itu suatu hal yang wajar lah ya," ujarnya.
![]() |
Gestur ini sekarang sudah diterapkan PT KAI secara nasional dan diwujudkan dalam SK. Lalu, bagaimana bila ada pegawai yang tidak menunduk saat kereta berangkat? Dadan sendiri tidak pernah memaksa atau memberikan sanksi.
"Saya sendiri sebagai Kadaop, saya hanya memberikan contoh saja. Yang mau ikut, ikut. Kalau nggak, ya nggak pernah saya marahin atau pun memerintah, nggak. Karena itu murni harus keluar dari hati. Kalau misalnya kita membungkuk sedikit, ucapan terima kasih, justru ini akan menimbulkan rasa dari dalam hati kita semua pegawai, yang paling penting itu. Bukan paksaan ya," ungkap Dadan.
PT KAI Ngaku Tidak Meniru Jepang
Di media sosial, beredar anggapan bahwa gestur menunduk dari pegawai PT KAI ini meniru budaya Jepang. Dadan menepisnya.
"Nggak, nggak. Saya pribadi yang mempunyai awal ide itu ya kita kalau menghormat kan gitu, membungkuk ya. Ucapan terima kasih juga membungkuk. Ya kan?" ucapnya.
![]() |
Menurutnya, masyarakat memang mungkin selalu merujuk ke Jepang soal budaya seperti ini. Padahal, bangsa Indonesia juga terbiasa dengan budaya hormat.
"Kita selalu melihatnya ke arah sana ya, tapi kita malah jadi lupa, bahwa kita juga budaya timur, budaya Indonesia, orang Jawa Barat, orang Jawa Tengah, Jawa Timur, ucapan terima kasih itu agak membungkuk. Hormat ke orang tua juga membungkuk. Ya seperti itu, budaya Indonesia sebetulnya," kata Dadan.
Dadan menuturkan gestur tersebut selama ini direspons baik oleh para pegawai maupun penumpang. "Penumpang nggak ada (protes) sama sekali," ujarnya.
Simak Juga 'Puja-puji Penumpang untuk Kenyamanan Kereta Api':
(imk/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini