Jakarta - Meski jadi kontroversi, pegawai PT KAI tetap menunduk sebagai bentuk penghormatan setiap kereta berangkat. Begini gestur mereka
Foto
Melihat Gestur Menunduk Porter-Petinggi KAI yang Jadi Pro Kontra

Pantauan detikcom di Stasiun Gambir pukul 08.50 WIB, Selasa (23/10/2018), para porter berseragam paduan hijau dan hitam sudah bersiap di peron jalur 4 menanti keberangkatan KA Argo Jati tujuan Cirebon. Mereka lalu membentuk barisan berjajar dari ujung peron hingga gerbong ketiga. Β
Tepat pukul 09.00 WIB saat kereta berangkat, mereka mulai menundukkan kepala dan sedikit mencondongkan badannya ke depan. Gestur penghormatan ini mereka lakukan selama satu menit hingga gerbong terakhir kereta selesai melintas.
Di jalur 1, selain porter yang memang sudah bersiaga di peron setelah melayani penumpang, petugas Stasiun Gambir pun turut bergabung untuk melakukan gestur penghormatan.
Tampak ada Kepala Daop 1 Jakarta Dadan Rudiansyah, Senior Manager Humas Daop 1 Jakarta Edy Kuswoyo, dan Kepala Stasiun Gambir Rizki Afrida bergabung dalam barisan.
Para petinggi PT KAI ini juga ikut menunduk sebagai bentuk penghormatan.Β
Tepat pukul 09.30 WIB saat kereta Argo Bromo Anggrek tujuan Surabaya berangkat dan peluit kereta berbunyi, mereka kompak menangkupkan tangan kanan ke dada dan menundukkan kepala sebagai bentuk penghormatan kepada para penumpang.Β
Kepala Daop 1 Jakarta Dadan Rudiansyah mengatakan aturan gestur penghormatan ini berlaku tidak hanya untuk para porter. Semua petugas PT KAI yang sedang ada di peron saat kereta akan berangkat wajib melakukan gestur tersebut sebagai bentuk rasa terima kasih kepada penumpang. Β