"Seperti teman-teman ketahui, posisi saya sebagai koordinator juru bicara tim Prabowo-Sandi itu tidak terkait dengan posisi lain saya sebagai Ketua Umum Pusat Pemuda Muhammadiyah. Pemuda Muhammadiyah secara institusional itu netral. Jadi tidak ada kaitannya posisi saya sebagai jubir dan pendukung Prabowo-Sandi dengan posisi saya sebagai Pemuda Muhammadiyah," kata Dahnil di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
Dahnil mengaku mendapat laporan dari sejumlah pengurus daerah Pemuda Muhammadiyah yang didatangi polisi. Menurut Dahnil, polisi bertanya tentang data Muktamar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya beberapa hari ini mendapat laporan dari teman-teman pimpinan daerah-daerah, kemudian pimpinan Pemuda Muhammadiyah di wilayah, provinsi, bahwasanya kita didatangi oleh polisi. Jadi teman-teman kita itu di kota dan kabupaten kemudian di provinsi didatangi oleh pihak kepolisian. Pertanyaannya sederhana, pertanyaaannya adalah kapan Muktamar Pemuda Muhammadiyah dilaksanakan. Siapa calon Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, karena kebetulan Pemuda Muhammadiyah ini akan melakukan muktamar pada November nanti di akhir bulan," katanya.
Selain itu, sambung Dahnil, polisi juga bertanya soal kandidat ketua umum yang akan diusung. Dahnil menyebut tindakan polisi tersebut tidak pantas.
"Nah, anehnya, kok ada pertanyaan polisi hadir ke pimpinan daerah kami nanya tentang data muktamar. Apa urusan polisi nanyain Muktamar Pemuda Muhammadiyah. Jadi di hampir laporan di semua daerah, sebagian daerah melapor mereka didatangi oleh pihak polisi kapan muktamar, apa yang akan dilakukan, siapa calon ketua umum," tuturnya.
Ada juga laporan yang menyebutkan polisi mendorong salah satu kandidat ketua umum. Dia mengingatkan agar polisi tidak mengintervensi proses musyawarah tertinggi di Pemuda Muhammadiyah.
"Bahkan ada yang mendorong polisi mendorong idealnya yang dipilih itu adalah calon A. Ini yang saya sebutkan jangan sampai kemudian tindakan seperti era Orde Baru atau represif. Ingat, lo, Pemuda Muhammadiyah ini adalah organisasi yang berdiri sebelum republik ini hadir. Jadi jangan sekali-kali mengintervensi secara politik, apalagi ini dilakukan pihak kepolisian," imbuhnya.
Meski begitu, Dahnil tak menyebut secara detail jumlah pengurus daerah yang didatangi polisi. Dia masih melakukan pendataan.
"Laporan saya belum data lengkap, tapi yang jelas teman-teman ke kita banyak sekali," ujarnya. (knv/fdn)











































