.webp)
Dari pantauan detikcom, rumah yang berada di perumahan Kris Kencana, Jalan Kencanasari I, Surabaya, hanya terlihat beberapa kerabat di dalam rumah rumah.
Tukang kebun di rumah Fitra, Narwi, sempat menanyakan maksud kedatangan wartawan. "Ada perlu apa bapak?" tanya Narwi, Selasa (16/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebentar saya tanyakan karena saya baru di sini. Soalnya bapaknya tidak ada di rumah. Hanya ditinggali oleh keluarganya dari Bojonegoro," kata Narwi.
Seorang perempuan yang keluar dari rumah juga tak mau berkomentar. Sementara itu, satpam perumahan, Hari, membenarkan rumah Fitra di kompleks tersebut.
"Benar rumahnya di situ. Orangnya baik dan sering menyapa kalau lewat," katanya.
Tapi sejumlah satpam mengaku tak tahu menahu operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Fitra. "Saya jam segitu jaga tapi nggak tahu kalau ada aktivitas yang menonjol," ujar Hari.
KPK menetapkan 9 orang tersangka suap perizinan proyek Meikarta. Para tersangka dari jajaran Pemkab Bekasi diduga menerima Rp 7 miliar sebagai bagian dari fee fase pertama yang bernilai total Rp 13 miliar.
Mereka yang jadi tersangka yakni Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi Sahat MBJ Nahor, Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati dan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Neneng Rahmi.
Sedangkan pihak pemberi suap yang menjadi tersangka yakni Direktur Operasional Lippo Group, konsultan Lippo Group Taryadi dan Fitra Djaja Purnama dan pegawai Lippo Group Henry Jasmen.
Saksikan juga video 'Bupati Bekasi dan Direktur Lippo Jadi Tersangka Suap Meikarta':
(fdn/fdn)
