"Ya menurut saya yang kurang ajar ya yang ngajak itu, bukan salah siswanya," ujar Muhadjir kepada detikcom di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (15/10/2018).
Muhadjir mengaku tidak bisa menyalahkan anak-anak yang terlibat. Menurutnya, oknum yang mengajak anak-anak dalam video tersebut harus ditindak tegas. Ia juga mengimbau untuk tidak melibatkan anak-anak dalam kegiatan politik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya tidak bisa menyalahkan anak sekolahnya, ya. Pelakunya itu lho, harus ditindak juga," tegasnya.
"Iya, jangan diajak itu (anak-anak dalam kegiatan politik)," imbau Muhadjir.
Sebelumnya, sebuah video beredar di Instagram soal sekumpulan anak sekolah yang mengenakan seragam pramuka berteriak-teriak 'ganti presiden'. Mereka berada di sebuah pelataran gedung, yang belum diketahui lokasinya.
Dalam video itu terlihat beberapa orang dewasa. Salah satunya memimpin untuk memberikan aba-aba. Awalnya ia meminta anak-anak ini meneriakkan takbir ke hadapan kamera. Kemudian pria tersebut mulai meneriakkan soal '2019 ganti presiden'. (rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini