Misalnya saat Sandiaga membandingkan harga chicken rice atau nasi ayam di Indonesia dengan di Singapura. Menurutnya, harga chicken rice di Jakarta, seperti di Resto Bebek Kaleyo, lebih mahal.
"Sepiring chicken rice seharga 3,5 dolar (Singapura) atau Rp 35 ribu, tapi di sini Rp 50 ribu. Ada satu hal yang perlu kita benahi dari harga kebutuhan pokok kita," kata Sandiaga di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (8/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kali ini Sandiaga enggan membandingkan harga menu sarapannya itu dengan harga chicken rice di luar negeri. Dia beralasan menu sarapannya bukan chicken rice.
"Karena saya nggak makan nasi ayam tadi," ujar Sandiaga setelah bertemu dengan Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X di Keraton Kilen Yogyakarta, Jumat (12/10).
Pernyataan Sandiaga soal makanan memang menarik perhatian. Eks Wagub DKI Jakarta itu pernah juga menyebut tempe zaman sekarang setipis kartu ATM.
"Kita sangat khawatir, prihatin dengan keadaan ekonomi dan kita ingin menyuarakan aspirasi rakyat. Tempe katanya sekarang sudah dikecilkan dan tipisnya udah hampir sama dengan kartu ATM," terang Sandiaga di kediaman Prabowo Subianto, Jl Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/9).
Pernyataan Sandiaga itu sontak membuat sejumlah pihak berkomentar. Hingga suatu saat, Sandiaga kaget karena menemukan tempe seukuran tablet.
"Jadi bungkusan tempe di berbagai daerah di Indonesia beragam. Ada yang setipis kartu ATM, ada tempe saset. Nah, di Jember ini saya menemukan tempe sebesar tablet," ujar Sandiaga di Pasar Tanjung, Jember, Minggu (7/10).
Dalam Pilpres 2019 ini, Sandiaga memang fokus pada isu ekonomi. Ada dua topik utama yang selalu disinggung Sandiaga dalam setiap kunjungannya ke daerah, yakni soal lapangan kerja dan harga bahan pokok.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini