Kasus Hoax Ratna, Hanura: Swing Voters Mikir 2 Kali Pilih Prabowo

Kasus Hoax Ratna, Hanura: Swing Voters Mikir 2 Kali Pilih Prabowo

Jabbar Ramdhani - detikNews
Senin, 08 Okt 2018 09:43 WIB
Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir (Foto: dok. pribadi)
Jakarta - Kasus hoax Ratna Sarumpaet diprediksi membuat Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sulit mengambil suara swing voters. Hanura mengatakan swing voters akan berpikir dua kali untuk memilih Prabowo di Pilpres 2019.

"Jangankan hanya kasus Ratna Sarumpaet, kalau Prabowo sendiri yang punya kasus, pasti pendukungnya bakalan bela juga, iya kan? Yang menjadi persoalan adalah swing voters yang jumlahnya masih besar, pasti mikir 2 kali deh untuk milih Prabowo," ujar Ketua DPP Hanura Inas Nasrullah Zubir lewat pesan singkat, Minggu (7/10/2018) malam.


Inas melihat kasus Ratna Sarumpaet berbau konspirasi. Inas memprediksi suara Prabowo-Sandi di Pilpres nanti tak akan bertambah lagi alias sama seperti hasil survei yang dikeluarkan Saiful Mujadi Research Center (SMRC).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi kasus Ratna Sarumpaet berbau konsporasi dengan strategi Prabowo yang gak pernah berubah yakni: Rampoklah Tetanggamu yang sedang Kesusahan. Yaitu bikin susah orang yang sedang kesusahan," ujar Inas.


"Percaya deh bahwa angka 28,7% yang diperoleh Prabowo bisa jadi nggak nambah-nambah alias mentok akibat kasus Ratna Sarumpaet," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan menilai kasus hoax Ratna Sarumpaet tak akan mempengaruhi perolehan suara Prabowo-Sandiaga. Kasus tersebut tidak akan membuat para pemilih Prabowo-Sandi berpaling.

Kendati demikian, menurut hipotesa Djayadi, permasalahan yang timbul akibat kasus eks Jurkamnas Prabowo-Sandi itu adalah, citra Prabowo menjadi negatif. Dengan citra negatif itu, akan mempersulit eks Danjen Kopassus itu meraih suara dari undecided voters atau swing voters.


"Akan sulit bagi dia menambah suara. Itu dugaan saya ya, namanya hipotesis. Harus dibuktikan dengan data," kata Djayadi.

"Jadi citra negatif itu membuat pemilih yang tadinya bisa dibujuk, sekarang jadi mikir-mikir lagi. Dan itu menjadi problem karena menurut berbagai survei, Prabowo itu masih ketinggalan," imbuhnya.


Simak Juga 'Hoax Ratna Bikin Prabowo Sulit Peroleh Tambahan Suara':

[Gambas:Video 20detik]


(jbr/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads