"Sambil kami terus melakukan renovasi, sebagian bangunan sudah difungsikan setelah mendapat verifikasi dari Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR," kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Baitul Ihwan lewat keterangan tertulisnya, Minggu (7/10/2018).
![]() |
Saat ini fasilitas di terminal seperti toilet, pendingin ruangan telah berfungsi kembali. Pada Minggu (7/10) pembersihan dan perbaikan telah dilakukan sampai ke lantai 2 terminal bandara. Pembersihan antara lain dilakukan di ruang kedatangan lantai 2, serta pembersihan conveyor (alat pengangkut barang bagasi) 2 dan 3 terminal kedatangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dia mengatakan hari ini mobile tower telah terpasang untuk menggantikan sementara menara ATC yang rusak akibat gempa. Peralatan radio komunikasi dan direct speech juga telah terpasang.
Berdasarkan data Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, biaya perbaikan bandara untuk sisi udara diperkirakan sekitar Rp 60 miliar untuk perbaikan runway. Sedangkan untuk peningkatan/pemeliharaan daya dukung eksisting diperkirakan mencapai Rp 40 miliar. Sehingga total perbaikan sisi udara diperkirakan mencapai Rp 100 miliar.
Sementara untuk sisi darat atau gedung terminal, diperkirakan biaya perbaikan dibutuhkan sekitar Rp 150 miliar. Sedangkan sisi darat lainnya yaitu gedung tower, gedung PKPPK, bangunan pendukung lainnya sekitar Rp 50 miliar. Sehingga total sisi darat membutuhkan biaya sekitar Rp 200 miliar.
![]() |
"Anggaran perbaikan direncanakan menggunakan APBN-P 2018 dan APBN 2019 serta dana dari AirNav untuk pembangunan gedung tower," sebut Baitul.
Lebih lanjut Baitul mengatakan perbaikan bandara ini akan melibatkan pihak Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR. Dengan pemulihan ini diharapkan bandara dapat segera dapat melayani penerbangan dengan normal. Secara konsep, Baitul mengatakan bangunan terminal nantinya akan didesain antigempa mengacu pada standar antigempa yang baru. (jbr/ibh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini