Saat Ditahan Orba, Ratna Sarumpaet Didukung Konferensi Penulis Drama

Saat Ditahan Orba, Ratna Sarumpaet Didukung Konferensi Penulis Drama

Indah Mutiara Kami - detikNews
Jumat, 05 Okt 2018 13:20 WIB
Ratna Sarumpaet saat ditangkap polisi. (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta - Sebelum ditangkap, Ratna Sarumpaet sebenarnya hendak ke Chile untuk menghadiri 11th Women Playwrights International Conference. Hubungan Ratna dengan konferensi itu sebenarnya sudah erat sejak era Orde Baru.

Dalam surat permohonan sponsor dari Ratna Sarumpaet ke Gubernur DKI Anies Baswedan, aktivis ini menjelaskan Women Playwrights International Conference adalah acara 3 tahunan. 'Playwrights' sendiri berarti dramawan, yaitu pemain atau penulis drama.

"Pada tahun 1997, ketika saya dipenjara rezim Orba, para anggota conference inilah yang secara internasional menggerakkan tekanan pada Presiden Suharto untuk membebaskan saya," tulis Ratna dalam suratnya ke Anies.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Benarkah pengakuan Ratna? Cerita tentang para penulis drama di dunia yang mendukung Ratna Sarumpaet ini pernah dimuat di Backstage Magazine. Backstage sendiri adalah situs Amerika Serikat yang menyediakan informasi bagi para pemain drama.

Dilansir dari Backstage, penulis drama di berbagai belahan dunia yang tergabung dalam International Centre for Women Playwrights (ICWP) membuat gerakan untuk membebaskan Ratna saat ditahan pada Maret 1997. Ratna saat itu ditangkap ketika berdemo di Jakarta Utara.

Dukungan untuk Ratna di antaranya berupa presentasi publik bertajuk 'Readings for Ratna', yang diadakan di berbagai negara. ICWP juga menyebarluaskan kabar soal Ratna. Penulis skenario asal New York, Laura Henry, saat itu juga menceritakan kondisi Ratna Sarumpaet ketika ditahan.



Peran para penulis skenario dunia dalam pembebasan Ratna juga diungkap di Tapol Buletin no 146, yang terbit pada April 1998. Saat itu, ada 5 penulis drama asal Irlandia yang menyurati Soeharto soal Ratna.

Lima penulis drama itu adalah Roddy Doyle, Donal O'Kelly, Pat McCabe, Tom Kilroy, dan Jim Nolan. Lewat surat, mereka menyebut penahanan terhadap Ratna sebagai serangan kepada hak setiap warga untuk bebas berekspresi.

Ratna Sarumpaet pernah mengunggah cerita dan foto-foto penangkapannya pada Maret 1998 itu di Instagram. Saat itu, anak Ratna, yaitu Fathom Saulina, juga ditangkap ketika hendak menjemput Ratna. (imk/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads