Kata Menteri soal Cemaran Radioaktif di Serang Tak Disangka-sangka

Kata Menteri soal Cemaran Radioaktif di Serang Tak Disangka-sangka

Kadek Melda Luxiana, Arief Ikhsanudin, Antara - detikNews
Rabu, 15 Okt 2025 20:03 WIB
Jakarta -

Kasus pencemaran zat radioaktif Cesium-137 di Cikande, Kabupaten Serang, Banten, masih terus ditelusuri. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq tak pernah menyangka bisa ada pencemaran radioaktif ini.

Sebagaimana diketahui, kasus pencemaran zat radioaktif Cesium-137 naik penyidikan. Kasus itu kini masih ditangani oleh Bareskrim Polri.

Kasus itu ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan usai pihak kepolisian melakukan serangkaian pemeriksaan beberapa saksi dan temuan di lapangan. Pihak kepolisian dan Kementerian LH masih sumber pencemaran Cesium-137.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terkait dengan penyelesaian kasus ini dari sisi hukum hari ini telah dinaikkan statusnya oleh penyidik Bareskrim dari penyelidikan menjadi penyidikan," kata Hanif di Cikande, Senin (13/10/2025).

ADVERTISEMENT

Hanif mengatakan pihaknya masih menelusuri sumber cemaran zat radioaktif di kawasan industri modern Cikande tersebut. Pihaknya mengerucutkan penyelidikan sumber cemaran apakah dari limbah besi atau kebocoran pelimbahan di sekitar kawasan industri tersebut.

"Upaya penelusuran terhadap sumber Cesium-137 terus dilakukan dengan masif dari dua sisi dari sisi importasi scrap baja dan besi maupun dari kemungkinan kebocoran pelimbahan penggunaan Cesium-137 untuk kepentingan komersial dua sisi ini sedang didalami oleh Bareskrim," ujarnya.

Titik Pencemaran

Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyebutkan ada 10 titik di Cikande, Serang, Banten, yang tercemar zat radioaktif cesium-137. KLH saat ini berfokus melakukan dekontaminasi paparan zat radioaktif tersebut.

Kesepuluh titik itu tersebar di dalam kawasan industri dan permukiman warga. Petugas gabungan dari Brimob Polri, KLH, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), dan Dinas Kesehatan setempat masih berusaha melakukan upaya penanganan paparan zat radioaktif tersebut.

"Pemerintah ingin menyelesaikan kasus cesium-137 ini dari semua sisi dengan secepat-cepatnya, dari dekontaminasi kita akan melakukan langsung dekontaminasi pada titik 10 titik yang teridentifikasi dalam waktu paling lama 1 bulan kita upayakan sambil melihat perkembangannya," kata Hanif.

Alarm Bahaya Radiasi

Hanif mengatakan kasus ini menjadi alarm keras bagi Indonesia. Dia mengatakan salah satu titik di Cikande terpapar radiasi hingga 875 ribu kali lipat radiasi alamiah.

"Peristiwa kontaminasi dan paparan radionuklida Cesium-137 ini adalah alarm keras bagi kita semua. Ia menuntut respons terpadu, terukur, dan terkoordinasi dari seluruh elemen bangsa," kata Hanif Faisol, seperti dilansir dari Antara, Rabu (15/10).

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq saat dijumpai di Pasar Kumbasari, Denpasar, Bali pada Sabtu (13/9/2025). (Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali)Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)

Menurut Hanif, tingkat radiasi yang terdeteksi di salah satu titik kawasan industri tersebut mencapai 33 ribu mikrosievert per jam atau sekitar 875 ribu kali lipat dari radiasi alamiah. Dia menegaskan fakta ini menunjukkan bahaya yang sangat serius terhadap keselamatan manusia dan lingkungan.

Setidaknya, ada sembilan pekerja yang dinyatakan terpapar radionuklida Cs-137 berdasarkan hasil uji kesehatan Whole Body Counting oleh Kementerian Kesehatan. Dia mengatakan para pekerja itu dalam penanganan serius.

"Kita bersyukur telah dilakukan penanganan serius kepada saudara-saudara kita yang terpapar berupa pemberian obat-obat khusus. Saat ini mereka berada di rumah masing-masing dalam pantauan Kementerian Kesehatan," ujar Hanif.


Tak Pernah Disangka-sangka

Hanif menyampaikan tak pernah menyangka ada cemaran zat radioaktif cesium-137 di Cikande, Kabupaten Serang, Banten. Menurutnya, cemaran radioaktif di sana merupakan kelalaian bersama.

"Hasil penelusurannya memang semuanya scrap itu diproduksi dari PT BMT yang lalai disimpan, kemudian, kalau memang, siapa ngira ada cesium kan. Jadi mungkin kelalaian-keteledoran kita semua," kata Hanif kepada wartawan di Jakarta Pusat, Rabu (15/10).

Dia berharap penanganan cemaran radioaktif segera selesai. Dia memastikan tidak ada aktivitas yang dilakukan di sekitar kawasan tersebut tanpa pengawalan dari satgas.

"Jadi kita sedang tangani itu, mudah-mudahan selesai segara. Tapi yang jelas semuanya sudah kita kunci, nggak boleh keluar semua aktivitas tanpa pengawalan satgas, pokoknya kita aman semua," ujarnya.

Tempat Evakuasi

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bersama Polda Banten telah menyiapkan tiga tempat untuk evakuasi warga terdampak radiasi radioaktif Cesium-137 di Cikande. Warga yang akan dievakuasi merupakan mereka yang tinggal di area atau zona merah radiasi.

Gubernur Banten Andra Soni mengatakan Pemprov Banten telah berkali-kali melakukan rapat koordinasi terkait penanganan radiasi tersebut. Hasilnya, saat ini sudah terpetakan wilayah yang masuk dalam zona merah maupun kuning, termasuk hal-hal teknis penanganan di lapangan.

"Kita akan melakukan relokasi sementara masyarakat sekitar yang terdampak sampai proses dekontaminasinya selesai. Polda sudah menyiapkan, Pemkab Serang juga sudah, termasuk Pemprov. Tinggal nanti dipilih lokasi mana yang lebih efektif supaya masyarakat yang direlokasi sementara itu bisa menjalankan aktivitasnya seperti sedia kala, seperti sekolah dan lainnya," jelasnya.

Andra Soni juga menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten bersama Dinkes Kabupaten Serang untuk memeriksa kesehatan masyarakat di sekitar kawasan tersebut.

"Kita juga sudah melakukan pengaturan satu pintu masuk ke dalam kawasan agar semuanya terkendali dengan baik. Setiap kendaraan yang keluar akan diperiksa secara intensif agar benar-benar steril dan bersih," ujarnya.

Sementara itu, Kapolda Banten Irjen Hengki menegaskan komitmen Polda Banten untuk turut serta dalam penanganan Cesium-137.

"Kami sangat concern dan siap berkolaborasi dengan atensi dari pemerintah pusat untuk mengatasi Cesium-137 yang sudah beberapa bulan ini ditangani oleh Kementerian bersama Kimia, Biologi, dan Radioaktif Korps Brimob Polri," katanya.

Hengki berharap proses evakuasi warga dari zona merah dapat segera dilakukan ke lokasi-lokasi yang telah disiapkan. Ia menyebutkan ada tiga lokasi yang dijadikan tempat evakuasi warga.

"Kami berharap dalam waktu dekat, warga yang nanti dinyatakan harus keluar sementara dari titik zona merah akan dievakuasi ke tiga titik, yaitu BLK, Gedung PGRI, dan Wisma Bhayangkara. Kami siap untuk mengevakuasi dan bekerja sama dengan Pemkab Serang," ujarnya.

Halaman 2 dari 5
(rdp/rdp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads