Curahan Hati Prabowo yang Sentimentil hingga Dibohongi Ratna Sarumpaet

Curahan Hati Prabowo yang Sentimentil hingga Dibohongi Ratna Sarumpaet

Indah Mutiara Kami - detikNews
Kamis, 04 Okt 2018 14:27 WIB
Prabowo Subianto (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Capres Prabowo Subianto bicara panjang-lebar soal awal mula dia dibohongi Ratna Sarumpaet tentang cerita penganiayaan hingga akhirnya terbongkar. Prabowo mengaku dia sentimentil dan minta maaf.

"Saya mungkin termasuk pribadi yang sentimentil. Mudah tersentuh karena sebuah kabar. Cepat tergerak karena riak. Dan kadang-kadang gampang bergegas karena tidak bisa sekedar bersimpati," tulis Prabowo mengawali ceritanya di Facebook, Kamis (4/10/2018).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan sifat demikian, Prabowo mengaku gelisah ketika mendapat kabar soal kondisi Ratna Sarumpaet. Bagi Prabowo, Ratna adalah sahabat dan teladan sehingga informasi soal penganiayaan membuat hatinya tergerak.

"Saya terluka begitu mendengar kabar tentang beliau. Asumsi-asumsi cepat berkembang mengenai peristiwa yang menimpa Ibu RS. Saya cepat mengambil sikap, apa pun latar peristiwanya maka hukum harus ditegakkan," ungkap Ketum Gerindra ini.

"Lewat berbagai cara, akhirnya saya bisa dipertemukan dengan beliau. Sayangnya, pertemuan itu tidak jua membuka kotak pandora peristiwa. Pengakuan yang disampaikan Ibu RS langsung kepada saya malahan memperkuat sinyalemen-sinyalemen yang berkembang," sambung Prabowo.

Prabowo saat bertemu Ratna Sarumpaet / Prabowo Subianto saat bertemu Ratna Sarumpaet. (Dok Twitter Fadli Zon)


Setelah pertemuan itu, Prabowo akhirnya mengadakan jumpa pers soal kondisi Ratna dan mengungkapkan keinginannya bertemu dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sehingga bisa membahas hal ini. Keesokan harinya, justru polisi membuka fakta bahwa Ratna sebenarnya tidak dianiaya, melainkan ke dokter bedah plastik.



Ujungnya, Ratna mengaku bohong soal kabar penganiayaan. Ternyata, wajahnya yang lebam-lebam adalah hasil sedot lemak. Tadi malam, Prabowo akhirnya kembali menggelar jumpa pers.

"Saya sadar, sebagai manusia saya tidak luput dari kesalahan. Sikap sentimentil yang bersumber dari empati dan peduli sejenak membuat kita lupa untuk mawas diri. Tetapi apa daya, mulut sudah melontarkan kata dan ingatan merangkumnya jadi peristiwa. Riak sehari menjadi gelombang yang menimbulkan kegelisahan di tengah duka yang menimpa bangsa," ungkapnya.

Ratna Sarumpaet saat mengaku bohong / Ratna Sarumpaet saat mengaku bohong. (Agung Pambudhy/detikcom)


Pada akhirnya, Prabowo minta maaf. Dia mengaku khilaf dan tidak berniat membuat kegaduhan. Hingga akhirnya, Prabowo memecat Ratna Sarumpaet dari timses.

"Sebagaimana manusia biasa, saya menghaturkan maaf atas kekhilafan yang terjadi. Tidak sedikit pun terbersit niat untuk menimbulkan kegaduhan dari peristiwa ini, hanya naluri kemanusiaan," kata Prabowo.



"Saya berharap kita bisa belajar banyak dari peristiwa ini. Bahwa iktikad baik saja tidak cukup tetapi harus dilandasi kejujuran hati. Semoga hari-hari ke depan, kejujuran menjadi sikap hidup kita agar tidak ada lagi iktikad baik yang dibunuh oleh kebohongan," tutupnya.



Saksikan juga video 'Dusta Ratna Membuat Sang Jenderal Harus Minta Maaf ke Publik':

[Gambas:Video 20detik]

(imk/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads