2.500 Orang Dievakuasi dari Bandara Palu ke Makassar Tiap Hari

2.500 Orang Dievakuasi dari Bandara Palu ke Makassar Tiap Hari

Gusti Ramadhan - detikNews
Senin, 01 Okt 2018 17:34 WIB
Pesawat Hercules di Bandara Palu (Foto: Gusti Ramadhan/detikcom)
Palu - Warga Palu sempat memadati Bandara Mutiara Sis Al Jufri karena berniat mengungsi ke kota-kota lain. Namun tak semua orang dapat langsung diangkut karena penerbangan yang ada masih terbatas.

Dansatgas Bandara Mutiara Sis Al Jufri Kolonel (Pnb) Bambang Sudewo mengatakan setiap hari setidaknya ada hingga 2.500 orang yang bisa diangkut. Evakuasi warga dilakukan dalam penerbangan pulang-pergi (sortir) dari Palu ke Makassar dan sebaliknya.


"Setiap hari minimal 10 sortir Hercules, 6 sortir cuma kita siapkan (hari ini). Jadi rata-rata hampir kalau satu pesawat Hercules 200 (orang), jadi rata-rata hampir 2.000-2.500 orang kita evakuasi," kata Bambang di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, Senin (1/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan penerbangan pada hari ini hanya ada 6 sortir penerbangan karena warga sempat terjadi kekacauan. Warga sempat memaksa naik ke pesawat untuk keluar dari Palu.


Dansatgas Bandara Mutiara Sis Al Jufri Kolonel (Pnb) Bambang SudewoDansatgas Bandara Mutiara Sis Al Jufri Kolonel (Pnb) Bambang Sudewo (Foto: Gusti Ramadhan/detikcom)

Bambang memaklumi hal ini karena ada faktor psikologis yang mempengaruhi warga korban gempa hingga akhirnya berebut masuk ke pesawat.

"Hanya terkadang masyarakat dengan kondisi traumatik seperti ini kurang sabar, kurang mampu menahan diri, sehingga terkadang mudah terprovokasi, apalagi mohon maaf seperti tadi masih terjadi gempa-gempa ringan sehingga memicu secara dampak psikologis mereka ingin sesegera mungkin (terbang)," ujar dia.


Dia mengatakan, untuk penerbangan Palu-Makassar, pesawat sudah stand by sejak pukul 05.00 Wita. Penerbangan dilakukan hanya hingga sore hari sebab tak ada penerangan saat malam harinya. (jbr/bpn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads