Ketua PD Sulut Jadi Kader NasDem, SBY: Sangat Melukai

Ketua PD Sulut Jadi Kader NasDem, SBY: Sangat Melukai

Indah Mutiara Kami - detikNews
Jumat, 28 Sep 2018 18:49 WIB
SBY (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan banyak kader partainya yang merasa dilecehkan NasDem. Itu karena Ketua DPD PD Sulut Vicky Lumentut pindah ke NasDem.

SBY awalnya menyoroti sikap kadernya, Andi Arief, yang tidak terima atas manuver ini dan mencurahkannya lewat Twitter. Andi Arief membawa-bawa Jokowi dan menyerukan tagar 2018gantipresiden.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SBY meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo dan Jaksa Agung M Prasetyo soal ini. Dia juga menyebut sikap Andi Arief itu sebagai perwakilan kader-kader Partai Demokrat lainnya.

"Saya tahu AA mewakili perasaan jutaan kader Demokrat yang tidak terima partai dan pemimpinnya dilecehkan oleh Partai Nasdem. Penjaketan Ketua DPD PD Sulut Vicky Lumentut (jadi kader Nasdem) secara demonstratif tadi malam memang sangat melukai," kata SBY lewat Twitter, Jumat (28/9/2018).

Presiden ke-6 RI ini yakin Jokowi tidak tahu-menahu soal pindahnya kader PD ke NasDem. Tapi SBY percaya Jokowi memahami perasaan para kadernya.

"Saya juga yakin Presiden Jokowi ingin pemilu ini berlangsung secara damai & tak ada perilaku politik yg melampaui batasnya," ungkap SBY.



Sebelumnya diberitakan, hal ini berawal dari cuitan politikus Demokrat, Yan Harahap, di akun Twitter-nya soal Ketua DPD PD Sulut Vicky Lumentut yang pindah partai ke NasDem. Ia juga melampirkan video saat Ketum NasDem Surya Paloh memakaikan jas NasDem ke Vicky.

"Ketua DPD Demokrat Sulut, Vicky Lumentut membelot ke NasDem. Sebelumnya ia diduga terkait kasus dana banjir yang sedang diusut Kejagung. Pola yang selalu tersaji," cuit Yan Harahap di Twitter seperti dilihat detikcom, Jumat (28/9).

Cuitan Yan Harahap kemudian diramaikan oleh Wasekjen Demokrat Andi Arief masih lewat sarana yang sama. Ia mencuitkan sejumlah tudingan, bahkan ikut membawa nama Presiden Joko Widodo.

"Kalau Jokowi memang terlibat dalam skandal Jaksa Agung jadi alat politik NasDem, saya menyerukan tagar 2018gantipresiden," cuit Andi di akun Twitter-nya, hari ini. (imk/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads